Konsultasi Gigi dan Mulut
Mengapa Gigi Atas Saya Pecah dan Lepas Saat Makan Kue?
Saat makan kue Bandung, ternyata tiba-tiba tanpa ada tanda nyeri, ada bagian gigi belakang atas yang pecah dan sebagian terlepas.
TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected].
Semua jawaban akan ditayangkan di www.presnapress.com.
Pertanyaan Pembaca
Dear Ibu dokter Anastasia, saya bermaksud menanyakan beberapa pertanyaan. Malam, Kamis 9 Oktober 2013 saya makan kue Bandung. Ternyata tiba-tiba tanpa ada tanda nyeri, ada bagian gigi belakang atas yang pecah dan sebagian terlepas. Pecahannya pun dengan mudah bisa dipecah dengan jari tangan.
Pertanyaannya: apakah perlu dicabut segera? Bila ditambal, apakah akan sering lepas? Bila dibiarkan dalam waktu lama, apakah ada efek ke depan yang signifikan?
Terima kasih. Kami tunggu advise-nya
salam//ibnu
Jawaban:
Dear Bapak Ibnu, terimakasih atas pertanyaannya.
Sebelumnya, maaf, saya belum paham yang Bapak maksudkan dengan kue bandung. Seperti apakah wujud dan teksturnya? Lunak ataukah keras? Tetapi, seperti bagaimanapun wujud dan teksturnya, faktanya, Bapak merasa ada gigi Bapak yang pecah dan sebagian terlepas pada detik memakan makanan tersebut.
Pertanyaan saya berikutnya, kapan terakhir kali Bapak mengontrolkan kondisi kesehatan seluruh gigi-geligi Bapak serta membersihkannya dari karang gigi ke dokter gigi? Bila kurang dari 6 bulan lalu, apakah sang dokter menemukan adanya gigi yang berlubang besar? Dan saran apakah yang Beliau sampaikan?
Karena andai saja gigi patah dengan mudah tanpa ada sensasi rasa nyeri apapun, kemungkinannya adalah, gigi telah berlubang besar dan sisa mahkotanya rapuh, bahkan kemungkinan telah menginvasi hingga area pulpa gigi hingga persyarafannya telah berubah non vital/mati.
Pada kasus gigi non vital, matinya jaringan pulpa akan menghentikan proses selulair penghidupan dan regenerasi sel organik gigi. Yang lantaran itu material gigi menjadi getas. Mudah retak/pecah/rompal tanpa keluhan nyeri.
Meski begitu, andai benar demikian kejadiannya, perlu diketahui bahwa andai proses anomali tersebut bermuasal dari proses karies/invasi bakteri, maka sepanjang tidak dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan tuntas oleh dokter gigi berkompeten, maka proses invasi bakteri akan terus berlangsung dan meluas. Akan menimbulkan infeksi lanjut pada area jaringan pendukung gigi, yang nantinya akan menginvasi jaringan lain. Termasuk mengikuti aliran darah menyebar ke tubuh secara umum. Itulah mengapa penting dilakukan pengobatan dan perawatan gigi berlubang/karies secara tuntas.
Terkait pertanyaan Bapak di atas, andai benar bahwa itu merupakan pecahan gigi Bapak, tindakan selanjutnya tidak selalu berupa pencabutan gigi. Bisa saja berupa endodontic treatment, dan lain sebagainya.
Bahwa gigi ditambal, tentu bisa saja tambalan tersebut lepas atau rusak oleh satu dan lain pencetus. Sering tidaknya kejadian tersebut akan sangat tergantung pada beberapa faktor. Selain oleh detail proses (pemilihan alat serta tehnik pengerjaan sang dokter) dan pemilihan bahan penambalannya, juga oleh faktor pemakaian/perawatan sang empunya gigi. Dan bahwa bila ditemukan anomali pada gigi yang lalu tidak dirawatkan segera, sudah pasti akan berlanjut makin parah nantinya.
Selain dugaan anomali pada material gigi, kemungkinan lain bisa saja terjadi. Semisal, yang Bapak duga sebagai patahan gigi tersebut merupakan pecahan karang gigi. Tidak jarang saya temui dalam praktek saya, Klien saya membawa pecahan dari area gigi-geligi yang diduganya merupakan bagian dari gigi, memeriksakannya pada saya, ternyata merupakan pecahan karang giginya saja.