Konsultasi Gigi dan Mulut
Daripada Palsu, Tanam Gigi Saja di Gusi! Inilah Cara dan Biayanya
Daripada pakai gigi palsu, ribet membersihkan, kini banyak orang memilih tanam gigi di gusi. Bagaimana cara dan biayanya?

PENGANTAR - Kesadaran meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dalam keluarga amat penting dilakukan. Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, jebolan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan mengisi rubrik konsultasi gigi dan mulut keluarga.
Selama ini, perempuan kelahiran Enarotali, Papua, bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Selain itu, juga aktif menulis di Kompasiana.com dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected]. Semua jawaban akan dimuat ditayangkan di www.presnapress.com.
Pertanyaan:
Selamat sore dr Anastasia. Saya mau bertanya soal gigi saya, beberapa gigi belakang saya sudah tanggal lama baik kanan maupun kiri. Dulu saya pernah disarankan memakai gigi palsu yang mudah dilepas, tetapi belum saya lakukan karena khawatir tidak merasa nyaman akibat ada benda asing menempel di mulut saya.
Nah, suatu hari saya mendengar tentang cara tanam gigi. Katanya nyaman karena seperti gigi asli saja dan bagus, tapi harganya mahal. Apakah itu? Bagaimana bisa selangit begitu harganya dibanding gigi palsu yang bisa dilepas? Tentang pilihan alat yang ditawarkan, bolehkah saya minta pertimbangannya Dok?
Oya, Dok.. gigi saya juga agak kuning kecoklatan sejak saya kecil, meski rajin saya sikat. Dan, permukaannya tidak halus, mudah linu. Belum tahu apakah akibat saya menggosok terlalu kuat atau yang lain. Beruntung saya laki-laki sehingga tidak terlalu masalah.
Tetapi andai ada tawaran solusi dari Dokter, saya berterima kasih. Terimakasih, Dok.. terimakasih Tribunnews.com. Saya salah satu pembaca Anda, versi epaper. (Aritri, 40 tahun, Jakarta)
Jawaban:
Selamat siang Bapak Aritri di Jakarta dan komunitasnya. Terimakasih, atas kepercayaan Bapak yang telah bertanya melalui rubrik konsultasi ini.
Tanam gigi merupakan perawatan implan gigi (dental implant). Prosedur penanaman material tertentu berwujud sekrup silinder khusus, diantaranya dari bahan titanium ke dalam tulang rahang yang berfungsi untuk menggantikan bagian akar gigi.
Sehingga memungkinkan tersambungnya gigi pengganti dengan tulang rahang dan dapat dipergunakan sebagai pengganti satu atau lebih gigi yang telah tanggal untuk menggantikan fungsi gigi yang telah tanggal secara lekat dan dalam kondisi tertanam di tulang rahang sehingga mirip aslinya.
Keunggulan implan gigi:
a. Lebih menambah kepercayaan diri,
b. Mempertahankan komposisi bentuk muka,
c. Terkait efisiensi pengunyahan yang makin meningkat dibanding jenispenggantian gigi konvensional lain semisal gigi tiruan lepasan, serta mereduksi rasa tidak nyaman maupun sakit akibat pemakaian gigi palsu lepasan
d. Lebih meningkatkan kemampuan berbicara (dapat berbicara santai dengan nada alami) dibanding pemakaian gigi tiruan lepasan yang tidak mudah dicapai akibat tegangnya otot muka menahan pergeseran gigi palsu dalam mulut dan sering kali timbulkan bunyi suara tidak jelas.
Meski relatif lebih mahal, implan gigi merupakan investasi menarik jangka panjang mengingat ia dapat bertahan lebih lama dibanding semisal gigi tiruan lepasan maupun gigi tiruan jembatan yang umumnya memerlukan penyesuaian dan penggantian secara rutin.
Proses ini membutuhkan prosedur ketat pemeriksaan dan pengontrolan kesehatan lokal gigi-mulut, serta kesehatan umum calon klien karena pelaksanaannya melalui tindakan bedah tertentu.
Pelaksanaan detail tahapannya pun terjadual sesuai kondisi. Idealnya musti ditepati oleh kedua belah pihak agar diperoleh hasil akhir yang sesuai target pencapaian rencana perawatan.
Implan gigi tidak rentan terhadap pengeroposan bahkan dapat bertahan seumur hidup, tetapi dapat menyebabkan masalah di kesehatan jaringan pendukung sekitarnya apabila tidak dirawat baik sesuai prosedur.
Itulah mengapa perlu upaya pembersihan yang tepat, dan rutin dikonsultasikan-diperiksakan ke dokter gigi yang dipercaya.
Terkait biaya yang relatif tinggi, tentu karena diperhitungkan dari pemakaian ragam peralatan, sistem, dan bahan pilihan berkualitas bagus yang berharga mahal, di luar soal keahlian khusus terkait.
Perkembangan tehnologi dan dental material memang sedang pesat. Mengingat keunggulan jenis perawatan ini dan pengembangannya dalam bidang pelayanan kedokteran gigi, harapan kita bersama semoga ke depan ditemukan alat representatif yang lebih efektif-efisien, dan dental material lebih terjangkau tetapi tetap memenuhi standard keamanan-kenyamanan yang tinggi, sehingga dapat menekan biayanya. Semoga, yea..
***
Soal pertanyaan Bapak soal warna gigi yang berbeda, saya sudah membahasnya dalam artikel saya berjudul "Mendadak Kinclong dan Rapi", Tribun Kaltim edisi Minggu 27 Januari 2013, kolom Healthy, hal.17. Silakan disimak kembali, andai berkenan.
Andai gigi dalam kondisi vital (persyarafan serta jaringan pulpa gigi lainnya masih baik), tidak ada infeksi apapun, serta memang berwarna kuning kecoklatan sejak tumbuh, sementara lapisan enamelnya telah tidak rata dan tipis, alternatif tindakan pemutihan gigi secara klinis tidak saya anjurkan. Saran alternatif idealnya menurut saya yakni: dental veneer.
Suatu jenis perawatan pelapisan gigi dengan dental material tertentu. Bila sesuai prosedur, perawatan ini aman dan hasilnya memuaskan. Bisa mendadak kinclong sekaligus rapi. (*)
Baca Artikel lainnya
- Gigi Saya Kok Berantakan dan Kurang Putih Cemerlang, Apa Solusinya? Jumat, 22 Februari 2013
- Ini Kesalahan Pria Ketika Wanita Gagal Mencapai Klimaks Jumat, 22 Februari 2013
- Ini Jurus Cespleng Guru TK Biar Anak Mau Gosok Gigi Jumat, 22 Februari 2013
- Korban Dugaan Malapraktik Berharap Bantuan Jokowi Jumat, 22 Februari 2013
- Ini Rahasia Gigi Sehat Tasya Kamila Jumat, 22 Februari 2013
- Semua RS Penuh Kalau Orang DKI Penyakitan Jumat, 22 Feb