Indonesia Tuan Rumah Asia Pasific Development Summit 2012
Indonesia menjadi tuan rumah konferensi kesehatan bertaraf internasional Asia Pasific Development Summit 2012
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah konferensi kesehatan bertaraf internasional Asia Pasific Development Summit 2012 dengan tema Public-Private Patnership to Close Regional Health on MDG Gaps yang akan dilangsungkan di Hotel JW Marriot Jakarta, mulai 3-5 September 2012.
Forum yang akan dibuka Wakil Presiden Boediono ini akan menyoroti profil kesehatan di kawasan Asia Pasific, terutama kesehatan ibu dan anak, mendorong terciptanya sektor publik dan swasta untuk menghasilkan strategi terpadu serta mengakselerasi pencapaian Millenium Development Goals tahun 2015 dalam aspek kesehatan ibu dan anak.
Forum ini juga akan mendesak implementasi strategi yang terpadu di antara sektor publik dan swasta di negara Asean serta menjadikannya sebagai prioritas utama yang selaras dengan agenda negara.
"Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah menjadi kesempatan besar untuk memperoleh berbagai isu kesehatan regional dan menambah referensi tentang aksi yang dilakukan negara lain di kawasan Asia Pasifik," tutur Direktur Bidang Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan dr Gita Maya Koemaerasakti MHA di Kementerian Kesehatan, Jumat (31/8/2012).
Maya menambahkan, peran aktif Indonesia merupakan komitmen negara dalam usaha mempercepat pencapaian pembangunan nasional di bidang kesehatan dan menjadikan diri sebagai katalisator bagi terwujudnya kesehatan di tingkat regional ataupun global.
Asisten Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, Diah S Saminarsih menjelaskan forum ini akan didukung 61 orang panelis uanh akan mengangkat wacana dan topik pembahasan antara lain seputar perwujudan kesehatan terpadu di tingkat Asean.
"Juha pendekatan kolaboratif publik dan swasta dalam menanggulangi penyakit menular, peredaran obat palsu, perbedaan perlakuan pelayana kesehatan, respon regional terhadap penyakit menular, peran Asia terhadap peningkatan prioritas kesehatan, kemitraan dalam urusan kesejayan anak, mengakhiri kematian yang dapat dicegah dan sebagainya," tuturnya.