Miris! Kanker Serviks Merajalela Tapi Vaksin Mahal
Kanker serviks makin merajalela di Indonesia tapi sayangnya vaksin pencegahnya sangat mahal harganya. So?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agustina NR
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Untuk mengendalikan hal itu, pap smear dan pemberian vaksin.
Sayangnya, vaksin kanker serviks bukan cara pengobatan murah. Demikian dr. Harold Varmus, peraih Nobel dalam studi genetik dasar kanker, Senin (9/7/2012), di Jakarta.
"Pap smear dan pemberian vaksin merupakan cara preventif bagi kanker serviks, tapi permasalahannya adalah vaksin mahal," ujar Varmus.
Direktur National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat tersebut mengatakan Indonesia perlu menemukan formula vaksin dangan harga terjangkau. Sehingga pasien pada tahap awal lebih mudah menanganinya.
"Jika vaksin dapat diproduksi massal dengan harga terjangkau, pemerintah Indonesia bertugas untuk bisa mendistribusikan vaksin dengan benar," lanjutnya.
Kedatangan Dr. Varmus di Indonesia dalam rangka berbagi pengetahuan yang berguna membangun sebuah Institut Kanker Nasional di Indonesia, menciptakan cara inovatif menanggulangi kanker, serta bagian dari upaya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia meningkatkan kualitas pengobatan dan pelayanan kesehatan.
Baca artikel menarik lainnya
- Cegah Kanker ala Peraih Nobel: Stop Kebal-kebul Rokok! 1 jam lalu
- Dasar Pengantin Baru, Ayu Dewi Rajin Minum Madu 2 jam lalu
- Kue Aneka Buah untuk si Kecil 6 jam lalu
- Bermain dan Kebutuhan Tumbuh Kembang Anak 6 jam lalu
- Wajib ASI, Rumah Sakit Dilarang Sediakan Susu Formula 6 jam lalu
- Agnes Monica Tiru Gaya Busana J.Lo dan Britney Spears? 7 jam lalu
- Nikmatnya Mandi di Bathtub Batu