Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Demo Guncang AS: 1.600 Lokasi Diserbu Demonstran, Serukan Perlawanan Atas Kebijakan Trump
1.600 lokasi diserbu demonstran yang menolak kebijakan kontroversial Presiden Trump termasuk kebijakan deportasi massal dan pemangkasan anggaran
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) diguncang gelombang protes nasional dengan lebih dari 1.600 lokasi diserbu demonstran yang menolak kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.
Aksi bertajuk "Good Trouble Lives On" digelar dengan tujuan memprotes kebijakan deportasi massal dan pemangkasan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin.
Mengutip laporan CNN International, aksi demo ini dijadwalkan secara serentak di lebih dari 1.600 titik lokasi di seluruh negeri.
Mencakup jalanan, gedung pengadilan, dan ruang publik di berbagai kota seperti Atlanta, St. Louis, Oakland, Annapolis, serta Chicago sebagai titik pusat aksi.
"Get in good trouble, necessary trouble, and redeem the soul of America," ujar Lewis semasa hidupnya, sebuah pesan yang kini dihidupkan kembali oleh ribuan demonstran dalam menghadapi gelombang kebijakan yang dinilai represif di bawah pemerintahan Trump.
Kendati aksi ditujukan untuk memprotes kepemimpinan Trump di jabatan keduanya, namun para penyelenggara yang tergabung dalam koalisi organisasi masyarakat sipil seperti Public Citizen, menyerukan agar aksi berlangsung damai, meski penuh semangat perlawanan.
Demo di gelar bukan tanpa alasan. Lisa Gilbert, Presiden Public Citizen, menyebut situasi politik saat ini sebagai momen yang paling mengkhawatirkan dalam sejarah modern Amerika.
Ketegangan meningkat awal bulan ini ketika otoritas federal melakukan penggerebekan besar-besaran di dua perkebunan ganja di California Selatan, yang menyebabkan seorang pekerja tewas setelah jatuh dari atap rumah kaca.
"Kita menghadapi meningkatnya otoritarianisme dan pelanggaran hukum dalam pemerintahan kita. Hak-hak dasar, kebebasan, dan demokrasi sedang dipertaruhkan," ujarnya dalam konferensi pers daring, Selasa lalu.
Aksi nasional Good Trouble Lives On ini menegaskan bahwa meski menghadapi tekanan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Kebijakan Trump Picu Boikot Global: Turis Dunia Ogah ke AS, Sektor Pariwisata di Ambang Krisis
Suara masyarakat sipil tetap nyaring menyuarakan penolakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil dan mengancam prinsip demokrasi.
“Ini bukan sekadar protes. Ini adalah panggilan untuk meneruskan perjuangan Lewis, untuk menebus jiwa Amerika seperti yang ia katakan,” kata Betty Magness dari League of Women Voters Chicago, salah satu penyelenggara aksi.
Aksi Demo Bukan Kali Pertama
Penolakan terhadap Trump dalam masa jabatan keduanya bukan yang pertama kali digelar masyarakat AS.
Awal bulan ini, para demonstran terlibat dalam kebuntuan yang menegangkan, ketika otoritas federal melakukan penangkapan massal di dua perkebunan ganja di California Selatan.
Kecaman terhadap gaya kepemimpinan Trump juga terlihat dalam aksi "No Kings" pada 14 Juni lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.