Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Filipina

Gempa 6,9 SR Guncang Filipina Tengah, 22 Orang Tewas dan Banyak Bangunan Runtuh

Guncangan dahsyat berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang wilayah tengah Filipina pada Selasa (30/9/2025), malam, waktu setempat.

Generated by AI
ILUSTRASI GEMPA BUMI - Foto ilustrasi tembok mengalami retak karena gempa bumi, diolah dengan artificial intelligence (AI), Senin (24/3/2025). Guncangan dahsyat berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang wilayah tengah Filipina pada Selasa (30/9/2025), malam, waktu setempat. 

"Saya kaget sekaligus panik, tetapi tubuh saya tidak bisa bergerak. Saya hanya menunggu guncangan berhenti," tambahnya.

Rekaman yang tersebar di media sosial menunjukkan kebakaran di sebuah mal, kerusakan parah pada bangunan komersial seperti restoran cepat saji, dan bahkan kontestan lomba kecantikan berlarian dari panggung saat gempa mengguncang. 

Sebuah sekolah dan kantor pemadam kebakaran di Bogo rusak berat, sementara jalan desa retak dan akses terputus di beberapa wilayah terpencil.

Baca juga: 26 Tewas, 147 Terluka Setelah Gempa Magnitudo 6,9 di Cebu, Filipina

Pemadaman Listrik dan Ketakutan Akan Gempa Susulan

Gempa memutus aliran listrik di Cebu, Leyte, dan pulau-pulau sekitar. 

Philippine National Grid melaporkan kabel utama terputus dan sedang dalam penilaian tingkat kerusakan. 

Empat gempa susulan berkekuatan 5.0 SR atau lebih besar tercatat oleh USGS setelah gempa utama.

Warga diminta menjauhi bangunan rapuh dan berkumpul di area terbuka, sesuai imbauan dari Gubernur Cebu, Pamela Baricuatro, yang juga menyatakan bahwa bantuan dari pemerintah pusat sedang dalam perjalanan.

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun segera dibatalkan oleh Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) setelah evaluasi.

Sekolah Diliburkan, Pemerintah Bergerak

Pemerintah kota Medellin di Cebu menghentikan semua aktivitas belajar mengajar hingga kondisi dinyatakan aman. 

Kantor-kantor pemerintahan ditutup sementara, dan bangunan-bangunan publik sedang dalam proses penilaian struktural untuk memastikan keamanan.

Di tengah kepanikan, pesan solidaritas dan ketenangan terus disuarakan oleh para pemimpin daerah. 

Gubernur Baricuatro dalam siaran langsung menyampaikan:

“Tetap tenang. Ketahuilah bahwa pemerintah provinsi sedang bekerja keras. Bantuan akan datang," jelasnya.

Filipina, yang setiap tahunnya menghadapi lebih dari 20 topan, juga tak luput dari ancaman gempa dan letusan gunung berapi. 

Tahun-tahun sebelumnya pun mencatat gempa besar yang merenggut banyak nyawa.

Seperti gempa 7,0 SR di Luzon tahun 2022 yang menewaskan lima orang, dan 6,1 SR pada 2019 yang menyebabkan 11 korban jiwa.

(Tribunnews.com/Farra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved