Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Netanyahu: Israel Tahu di Mana Iran Sembunyikan Cadangan Uraniumnya

Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan Israel tahu di mana Iran menyembunyikan cadangan uraniumnya, menuduh negara itu ingin buat senjata nuklir.

Facebook Perdana Menteri Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook Perdana Menteri Israel memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers pada hari Minggu (10/8/2025). Pada 28 September 2025, Netanyahu mengatakan Israel tahu lokasi cadangan uranium Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahannya mengetahui di mana Iran menyimpan sekitar 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga mendekati tingkat senjata.

"Kami tentu tahu di mana lokasinya. Kami punya gambaran yang cukup jelas tentang lokasinya," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada stasiun televisi AS, Fox News, pada hari Minggu (28/9/2025).

Ia menambahkan bahwa Israel telah berbagi informasi intelijen ini dengan Amerika Serikat.

Menurut laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Iran memiliki lebih dari 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60 persen pada awal musim panas, sebelum dimulainya perang Israel melawan negara itu pada 13 Juni lalu.

Untuk dapat memproduksi senjata nuklir, pengayaan uranium lebih lanjut diperlukan hingga lebih dari 90 persen.

Namun, masih diperdebatkan berapa banyak material ini dan kemampuan pengayaan Iran yang masih utuh setelah serangan AS dan Israel pada bulan Juni.

Sementara itu, Iran membantah tengah mengembangkan senjata nuklir.

Ketika ditanya apakah Israel, yang secara luas diyakini memiliki persenjataan nuklir rahasianya sendiri, berencana untuk menyita uranium, Netanyahu tidak memberikan jawaban langsung.

"Kita harus terus menekan Iran secara diplomatik dan ekonomi untuk menegaskan bahwa kita tidak akan menoleransi kembalinya upaya Iran dalam membangun bom nuklir yang bertujuan menghancurkan negara saya dan Anda," kata Netanyahu.

Hampir 10 tahun setelah perjanjian nuklir bersejarah dengan Iran, sanksi PBB yang semula dijatuhkan kepada negara tersebut diberlakukan kembali pada hari Sabtu pukul delapan malam waktu setempat, lapor Al Arabiya

PBB memberlakukan kembali embargo senjata dan sanksi lainnya terhadap Iran setelah proses panjang yang dipicu oleh kekhawatiran Inggris, Prancis, dan Jerman.

Baca juga: Presiden Iran Masoud Pezeshkian di PBB: Teheran Tak Akan Pernah Buat Bom Nuklir

Tiga negara Eropa itu menuduh Iran melanggar perjanjian JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) tahun 2015 yang bertujuan untuk menghentikan pengembangan bom nuklir.

Perjanjian tersebut awalnya disetujui oleh Iran, Inggris, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Rusia, dan China.

Sebagai imbalannya, negara-negara tersebut mencabut sanksi ekonomi internasional terhadap Iran, membuka diri pada inspeksi IAEA, dan mengurangi pengayaan uranium.

Namun, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump, menarik diri dari perjanjian itu pada Mei 2018.

Setelah keluarnya AS dari perjanjian itu, Iran secara bertahap mengurangi kepatuhannya terhadap perjanjian tersebut pada tahun 2019 hingga 2020.

Melonggarnya komitmen Iran terjadi setelah Eropa gagal memberi jaminan ekonomi terhadap Iran dan AS tetap memberlakukan sanksi terhadapnya.

Ketika Joe Biden menggantikan Trump, pada tahun 2021 hingga 2022 ia berjanji menghidupkan kembali perjanjian nuklir dengan Iran.

Namun, upaya Joe Biden tidak menghasilkan kesepakatan baru hingga tahun 2025.

Timeline Ketegangan Hubungan Israel-Iran (2023-2025)

  • 10 Oktober 2023 – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan Iran tidak terlibat dalam serangan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023 tetapi memujinya sebagai kekalahan militer dan intelijen Israel yang tidak dapat diperbaiki.
  • 2 Desember 2023 – Dua anggota IRGC, yang bertugas sebagai penasihat militer di Suriah, tewas dalam serangan Israel.
  • 1 April 2024 – Israel meratakan konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Iran dan Suriah menyalahkan Israel atas serangan udara tersebut, yang menewaskan dua jenderal IRGC termasuk Mohammad Reza Zahedi dan lima penasihat militernya.
  • 13 April 2024 – Operasi "Janji Sejati", Iran meluncurkan sekitar 200 pesawat tanpa awak peledak dan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan Israel di konsulat Iran di Damaskus.
  • 30 Juli 2024 – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh bertemu Ali Khamenei di Teheran dan menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
  • 31 Juli 2024 – Ismail Haniyeh dibunuh dalam sebuah ledakan di kamarnya di Teheran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel, sementara Ali Khamenei mengatakan Israel akan menerima hukuman keras karena membunuh tamu pentingnya di tanah Iran.
  • 27 September 2024 – Sekutu Hamas, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dibunuh Israel melalui serangan udara di pinggiran Beirut, Lebanon. Israel dan sekutunya selama ini menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan di kawasan itu, termasuk Hizbullah dan Hamas.
  • 1 Oktober 2024 – Operasi "Janji Sejati 2", Iran menembakkan hampir 200 rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap warga di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin IRGC, Hamas, dan Hizbullah. 
  • 26 Oktober 2024 – Operasi "Hari-hari Pertobatan", Israel meluncurkan serangan udara ke Iran dengan mengerahkan lebih dari 100 pesawat, termasuk pesawat tempur siluman F-35 Lightning II, dan menggunakan amunisi berat. Iran mengklaim serangan itu menyebabkan kerusakan kecil pada fasilitas militernya.
  • 13 Juni 2025 – Israel memulai serangan terhadap Iran dengan alasan menghentikan program nuklirnya. Kurang dari 24 jam kemudian, Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke Tel Aviv, Haifa, dan Yerusalem.

  • 15 Juni 2025 – Israel dikabarkan meminta bantuan AS untuk menggunakan bom penembus bunker GBU-57 dan pesawat pembom B-2 Spirit, guna menargetkan fasilitas nuklir Iran di bawah tanah.

  • 22 Juni 2025 – AS meluncurkan 14 bom GBU-57 ke tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow.

  • 23 Juni 2025 – Israel melakukan serangan terhadap situs nuklir Fordow, Universitas Shahid Beheshti di Teheran utara, pintu masuk Penjara Evin, dan sebuah gedung Bulan Sabit Merah.

  • 23 Juni 2025Iran menyerang pangkalan militer AS di Al-Udeid, Qatar dengan rudal.

  • 23 Juni 2025 – Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Israel dan Iran sedang berunding untuk gencatan senjata.

  • 23 Juni 2025 – Netanyahu dan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengonfirmasi gencatan senjata tersebut pada waktu dan pengumuman yang terpisah.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved