Polisi Singapura Tangkap Pria yang Kirim Paket Berisi Daging Babi ke Masjid Al-Istiqamah

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Polisi Singapura telah menangkap seorang pria Tionghoa berusia 61 tahun yang diduga mengirim paket mencurigakan melalui pos.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (27/9/2025) pagi ini, polisi  Singapura mengatakan paket mencurigakan itu dikirim ke masjid di  Serangoon North Avenue 2 pada 24 September lalu sekitar pukul 17.20.

Setelah dibuka isi paket berisi sepotong daging babi.

Meskipun polisi tidak menyebutkan nama masjidnya namun sejumlah media di Singapura sebut itu adalah Masjid Al-Istiqamah.

Pelaku teror itu ditangkap pada 25 September sehari setelah paket diterima.

Petugas polisi dari Divisi Kepolisian Bedok dan Departemen Investigasi Kriminal Singapura berhasil mengidentifikasinya melalui penyelidikan di lapangan dan gambar dari kamera polisi.

Diduga mengirim sejumlah paket ke masjid

Penyelidikan awal polisi mengungkapkan bahwa pria itu diduga terlibat dalam beberapa kasus serupa di masjid lain di seluruh Singapura.

Ia   akan didakwa di pengadilan pada tanggal 27 September atas pelanggaran yang secara sengaja bermaksud melukai perasaan rasial seseorang.

Pelanggaran tersebut dapat dikenakan hukuman penjara hingga tiga tahun, denda, atau keduanya.

“Polisi mengambil tindakan yang sangat serius terhadap tindakan yang mengancam kerukunan ras dan agama di Singapura.

“Perilaku seperti itu tidak akan ditoleransi, dan pelanggarnya akan ditindak tegas sesuai hukum,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Baca juga: Hotman Paris Singgung Kebijakan Rp 200 T Menkeu Purbaya, Ingatkan Risiko Dana Kabur ke Singapura

'Bermain api'

Jamaah Masjid Al-Istiqamah di Singapura dievakuasi pada 24 September setelah sebuah paket mencurigakan dikirim ke kompleks masjid tersebut.

Satu orang dibawa ke Rumah Sakit Umum terdekat  setelah diperiksa oleh petugas dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura karena sesak napas dan telah dipulangkan.

Tidak ditemukan zat berbahaya di tempat kejadian selain paket daging babi.

Berbicara kepada media di masjid tersebut pada tanggal 25 September , Menteri Dalam Negeri K. Shanmugam mengatakan tindakan tersebut bersifat menghasut.

Dia mengatakan insiden serupa  terjadi di masjid lain di seluruh Singapura.

Shanmugam yang juga Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura mengatakan apapun motifnya, ini seperti bermain api.

"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius. Kami akan menindak tegas siapa pun yang terbukti bertanggung jawab."

Ia memperingatkan bahwa insiden semacam itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan antar masyarakat karena memperdalam perpecahan.

Para pemimpin agama dan badan pemerintah lainnya juga mengutuk dan menyuarakan keprihatinan atas insiden tersebut.

Dalam sebuah posting Facebook pada tanggal 25 September, Organisasi Antaragama (IRO) Singapuramengatakan pihaknya mengambil sikap tegas terhadap tindakan apa pun yang mengancam perdamaian dan keamanan tempat ibadah atau yang merusak kerukunan umat beragama di Singapura.

“Masjid, kuil, gereja, dan tempat ibadah lainnya di Singapura adalah tempat perlindungan bagi banyak orang”, katanya, seraya menambahkan bahwa tempat-tempat ini harus terus menjadi ruang yang aman dan damai bagi semua orang yang mencari penghiburan, refleksi, dan ibadah bersama.

Dr Janil Puthucheary , ketua kelompok advokasi kerukunan rasial OnePeople.sg , mengatakan bahwa tindakan yang mengancam perdamaian dan rasa saling menghormati yang dihargai Singapura tidak memiliki tempat di masyarakat.

Dalam khotbah yang disiapkan oleh Dewan Agama Islam Singapura (Muis) dan disampaikan di Masjid Al-Istiqamah dan masjid lain di Singapura selama salat Jumat pada tanggal 26 September, para pemimpin agama Muslim mengimbau masyarakat untuk menahan diri dari membagikan informasi yang tidak berdasar.

Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda juga mengimbau agar tidak berspekulasi atau menyebarkan rumor mengenai insiden tersebut.

Pimpinan Masjid Al-Istiqamah telah menghimbau umat agar tetap tenang dan agar salat tetap dilaksanakan seperti biasa.

“Hal ini mencerminkan solidaritas yang mendefinisikan respons Singapura terhadap provokasi semacam itu,” tambah MCCY.

Singapura negara tetangga Indonesia

Singapura negara tetangga Indonesia luasnya sekitar 719 km⊃2;, perbandingannya dengan Jakarta  664 km⊃2;.

Singapura terletak di ujung selatan Semenanjung Malaysi yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau, terutama Pulau Batam dan Pulau Bintan

Jarak antara Batam dan Singapura hanya sekitar 20 km, dan bisa ditempuh dengan ferry dalam waktu kurang dari 1 jam.

Indonesia dan Singapura memiliki hubungan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata yang erat.

Banyak warga Indonesia berkunjung ke Singapura untuk wisata, pendidikan, atau bisnis.
Singapura juga merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia.

Sebagai negara kecil, tingkat kriminalitas di Singapura selama ini sangat rendah.

Menjadikan Singapura salah satu negara paling aman di dunia dan paling damai di Asia Tenggara menurut hasil survei.

Skor Keamanan (Numbeo Safety Index) Singapura mencapai  77,4 dengan skor kriminalitas: 22,6 sangat rendah dibanding negara lain serta peringkat Global Peace Index (GPI) posisi ke-6 dunia dan tertinggi di Asia.

Sumber: Straits Times