Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Trump Teken Tarif Impor Lagi, Obat Bermerek Naik 100 Persen, Truk Naik 25 Persen Mulai 1 Oktober 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan putaran baru tarif impor yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2025. 

https://www.whitehouse.gov/
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari https://www.whitehouse.gov/ pada Minggu (14/9/2025) menunjukkan Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di KTT AI Gedung Putih di Auditorium Andrew W. Mellon di Washington, DC. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyalakan tensi perang dagang global.  

Di Eropa, saham produsen truk besar seperti Daimler Truck (pemilik merek Freightliner) dan Volvo melemah setelah pengumuman.

Tarif yang dikenakan pada furnitur juga memiliki target politik. 

Trump pada bulan Agustus telah berjanji untuk mengenakan tarif furnitur baru, dengan mengatakan hal itu "akan membawa Bisnis Furnitur kembali" ke Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Michigan, di mana pekerjaan manufaktur furnitur dan produk kayu AS telah berkurang setengahnya sejak tahun 2000.

Trump beralasan kebijakan tarif ekstrem ini dibutuhkan untuk melindungi produsen AS dari “banjir” produk asing dan demi alasan keamanan nasional. 

Ia menegaskan tarif 100 persen pada obat bermerek tidak berlaku bagi perusahaan yang “memulai atau sedang membangun pabrik” di AS. 

Namun, kelompok industri farmasi AS memperingatkan bahwa kebijakan tersebut bisa memicu lonjakan biaya kesehatan, menekan sistem asuransi, dan berisiko menimbulkan kekurangan obat-obatan penting.

Selain sektor kesehatan, tarif 25 persen pada truk berat diperkirakan akan meningkatkan biaya transportasi, menambah tekanan inflasi justru saat Trump berjanji menekan harga barang konsumsi. 

Kritik dan Reaksi Global

Beberapa negara mitra dagang seperti Jepang, Meksiko, dan Uni Eropa telah menyatakan keprihatinan atas langkah Trump. 

Jepang sedang mengevaluasi dampak kebijakan ini terhadap kesepakatan dagang bilateral, sementara Meksiko menegaskan bahwa truk-truk yang diekspor ke AS mengandung hingga 50 persen komponen buatan Amerika, dan seharusnya tidak dikenai tarif baru.

Kelompok industri seperti Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA) memperingatkan bahwa langkah ini berisiko menggagalkan rencana investasi ratusan miliar dolar yang sudah diumumkan untuk memperluas produksi domestik. 

Di sisi lain, Trump bersikeras bahwa tarif ini justru akan memaksa perusahaan untuk membangun pabrik di AS, yang menurutnya akan “membawa pekerjaan kembali ke Amerika.”

Kebijakan ini muncul di tengah masih tingginya inflasi dan melemahnya pasar tenaga kerja di AS. 

Ketua The Fed, Jerome Powell, bahkan menyebut kenaikan harga barang sebagai penyebab utama peningkatan inflasi tahun ini, sebagian karena gangguan pasokan yang diperburuk oleh kebijakan perdagangan.

Namun, Trump tetap membela kebijakannya. 

“Tidak ada inflasi,” ujarnya kepada wartawan, dikutip dari AP News.

“Kita meraih kesuksesan yang luar biasa," tambahnya.

Ia juga menjanjikan bahwa pendapatan dari tarif akan digunakan untuk membantu petani dan pelaku industri yang terdampak oleh perang dagang, seperti yang dilakukannya pada masa jabatan pertamanya.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Donald Trump

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan