Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Palestina Akan Pidato Virtual di PBB meski Ditentang AS, 3 Hari usai Pengakuan Negara Barat

Majelis Umum PBB dengan suara mayoritas memilih untuk mengizinkan Mahmoud Abbas berpidato melalui pesan video.

Penulis: Nuryanti
Foto PBB/Marco Castro
MAHMOUD ABBAS - Foto diambil dari website PBB, Kamis (24/4/2025), terlihat Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyampaikan pidato pada debat umum sesi keenam puluh empat Majelis Umum pada 25 September 2009. Majelis Umum PBB dengan suara mayoritas memilih untuk mengizinkan Mahmoud Abbas berpidato di hadapan badan dunia tersebut melalui pesan video. 

Namun, tidak jelas apakah langkah AS untuk menolak atau mencabut visa mematuhi dokumen tersebut, yang menggarisbawahi bahwa kehadiran pejabat asing di New York tidak boleh dihalangi oleh AS, "terlepas dari hubungan" antara pemerintah masing-masing negara dan AS.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, sebelumnya mengatakan bahwa sebagai kepala delegasinya, Abbas akan menghadiri pertemuan para kepala negara dan pemerintahan.

Namun, seorang pejabat Departemen Luar Negeri kemudian mengatakan Abbas dan sekitar 80 warga Palestina lainnya akan terpengaruh oleh keputusan untuk menolak dan mencabut visa dari anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Otoritas Palestina (PA).

Kantor Abbas menyatakan terkejut dengan keputusan visa tersebut, yang "jelas bertentangan dengan hukum internasional dan Perjanjian Markas Besar PBB, terutama karena Negara Palestina adalah anggota pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa".

Pengakuan Negara Barat

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya secara resmi mengakui negara Palestina di aula Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (22/9/2025).

Pada Minggu (21/9/2025), empat negara Barat yakni Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga telah mengakui negara Palestina.

Sementara, Inggris, Kanada, dan Australia mengakui negara Palestina menjelang Sidang Umum PBB bulan ini.

Adapun pengumuman Prancis itu disambut tepuk tangan meriah dari lebih dari 140 pemimpin yang hadir di PBB.

Delegasi Palestina, termasuk duta besarnya untuk PBB, Riyad Mansour, terlihat berdiri dan bertepuk tangan saat deklarasi tersebut diucapkan.

Baca juga: Netanyahu ke New York, Kecam Negara-negara yang Mengakui Negara Palestina

PRANCIS AKUI PALESTINA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English menampilkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan negaranya secara resmi mengakui Negara Palestina ketika berada di aula Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (22/9/2025).
PRANCIS AKUI PALESTINA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English menampilkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan negaranya secara resmi mengakui Negara Palestina ketika berada di aula Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (22/9/2025). (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

Macron juga mengumumkan bahwa Prancis akan membuka kedutaan besar untuk Negara Palestina setelah semua sandera di Gaza dibebaskan dan gencatan senjata dicapai.

Setelah resmi mengakui Negara Palestina, Macron mendesak diakhirinya segera perang di Gaza, dengan menyatakan bahwa “waktunya perdamaian telah tiba.”

Berbicara pada pembukaan konferensi internasional tingkat tinggi tentang penerapan solusi dua negara, Macron mengatakan saatnya telah tiba bagi Israel dan Palestina “untuk hidup berdampingan secara damai dan aman.”

"Namun, saat ini, Israel justru memperluas operasi militernya di Gaza, dengan tujuan menghancurkan Hamas," kata Macron, mengecam serangan yang sedang berlangsung, dikutip dari Al Arabiya.

Adapun Hamas telah menguasai Jalur Gaza selama bertahun-tahun, sementara rivalnya, Fatah, berkuasa di Tepi Barat.

Namun, bahkan di Tepi Barat, Otoritas Palestina (PA), yang dipimpin Abbas, kesulitan memerintah, berhadapan dengan kelompok-kelompok saingan dan perluasan permukiman Yahudi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved