Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Drone Houthi Hantam Kota Eilat Israel Selatan, 22 Orang Terluka

Drone Houthi Yaman menghantam kota pelabuhan Eilat di Israel selatan. Sedikitnya 22 orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi serius.

khaberni/tangkap layar
SERANG ISRAEL - Peluncuran rudal yang dilakukan kelompok militer Yaman terafiliasi Gerakan Ansarallah Houthi pada Kamis (10/7/2025). Drone Houthi Yaman menghantam kota pelabuhan Eilat di Israel selatan. Sedikitnya 22 orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi serius, Rabu (24/9/2025). 

Houthi berulang kali menegaskan bahwa serangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Kelompok ini menyatakan siap menghentikan operasi militer jika tercapai gencatan senjata di Gaza.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 65.000 orang tewas dan 165.697 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.

Perang Israel-Hamas disebut sebagai puncak dari konflik panjang yang telah berlangsung lebih dari satu abad.

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel melancarkan invasi darat ke Gaza pada 27 Oktober 2023.

Operasi militer tersebut menghancurkan infrastruktur Gaza dan memicu eksodus massal.

Meski angka korban tidak membedakan antara warga sipil dan militan, data ini kerap dijadikan rujukan oleh PBB dan pakar independen.

Profil Houthi Yaman

Nama Houthi semakin sering terdengar sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023.

Kelompok bersenjata asal Yaman ini melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel serta kapal-kapal di Laut Merah.

Aksi mereka memicu serangan balasan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Dilansir BBC, Houthi atau Ansar Allah adalah kelompok politik dan milisi bersenjata dari Yaman utara.

Mereka berakar dari komunitas Syiah Zaidi, salah satu cabang minoritas Islam Syiah.

Baca juga: Gejolak Baru di Yaman: Houthi Gerebek Kantor PBB, Culik 11 Pekerja

Kelompok ini muncul pada 1990-an dan dipimpin Abdul Malik al-Houthi, menggantikan saudaranya, Hussein al-Houthi, pendiri gerakan tersebut.

Mereka menyebut diri bagian dari “poros perlawanan” yang didukung Iran bersama Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Pada 2015, Houthi berhasil menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, setelah menggulingkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved