Konflik Rusia Vs Ukraina
Ekspor BBM Rusia Anjlok ke Level Terendah Gegara Ukraina Serang Besar-besaran Kilang Minyak Moskow
Enam belas dari 38 kilang minyak Rusia telah terkena dampak sejak awal Agustus, beberapa di antaranya beberapa kali kena bom
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Ekspor BBM Rusia Anjlok ke Level Terendah Gegara Ukraina Serang Besar-besaran Kilang Minyak Moskow
TRIBUNNEWS.COM - Serangan pesawat tak berawak (drone) Ukraina terhadap kilang minyak Rusia dilaporkan sukses mengganggu pasokan domestik dan mendorong ekspor solar Rusia ke tingkat terendah sejak 2020.
Enam belas dari 38 kilang minyak Rusia telah terkena dampak sejak awal Agustus, beberapa di antaranya beberapa kali, termasuk salah satu fasilitas pemrosesan bahan bakar terbesar Rusia, pabrik berkapasitas 340.000 barel per hari di Ryazan, dekat Moskow.
Baca juga: Moskow Diguyur Serangan Drone Besar-besaran Ukraina, Kilang Gazprom Kena Hantam 2 Kali dalam Sepekan
"Serangan-serangan drone Ukraina tersebut telah mengganggu lebih dari 1 juta barel kapasitas penyulingan minyak Rusia per hari," menurut Energy Aspects, sebuah kelompok riset internasional dilansir FT, Rabu (24/9/2025).
Ekspor solar Rusia, jika tetap seperti saat ini, akan turun ke total bulanan terendah pada bulan September sejak 2020, menurut OilX dan Vortexa, platform informasi dan pelacakan kapal kargo.
"Ini tampaknya merupakan kampanye paling efektif yang telah dilakukan Ukraina sejauh ini," kata Benedict George, kepala penetapan harga produk minyak bumi Eropa di Argus, yang bertugas melaporkan harga komoditas.
Rusia adalah eksportir diesel terbesar kedua di dunia, dengan sekitar separuh kargonya dikirim ke Turki, diikuti oleh pasar lain di Afrika barat dan utara serta Brasil — karena Uni Eropa dan Inggris tidak mengimpor bahan bakar Rusia secara langsung.
Meskipun Moskow telah memberlakukan larangan ekspor bensin Rusia hampir sepanjang tahun ini, penjualan dieselnya ke luar negeri sejauh ini tidak dibatasi.
George mengatakan Turki telah beralih ke India dan Arab Saudi untuk menutupi kekurangan tersebut, dan premi untuk solar telah naik bulan ini menjadi sekitar $25 hingga $30 per barel di atas harga acuan minyak mentah Brent.
Ini adalah level tertinggi sejak musim panas, ketika perang Israel dengan Iran mendorong harga ke level tertinggi dalam 15 bulan akibat kekhawatiran pasokan.
Amrita Sen, salah satu pendiri Energy Aspects, mengatakan dampak serangan membutuhkan waktu untuk terlihat di pasar, mengingat ukuran Rusia.
"Ada kilang yang tutup, tetapi mungkin butuh waktu tiga minggu antara kilang tersebut berproduksi dan solar yang sampai di pelabuhan," ujarnya.
Ketidakpastian atas pasokan solar dan minyak mentah membantu menopang harga pada saat banyak analis memperkirakan harga akan mulai turun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diperkirakan akan mendesak Presiden AS Donald Trump untuk mendukung sanksi yang lebih keras terhadap Moskow ketika mereka bertemu di Majelis Umum PBB.
Namun, pemimpin Ukraina awal bulan ini menyinggung keberhasilan serangan pesawat nirawak, dengan mengatakan bahwa "sanksi yang paling efektif — yang paling cepat berhasil — adalah kebakaran di kilang minyak Rusia, terminalnya, dan depot minyaknya".
Minggu lalu, Zelenskyy mengatakan kepada wartawan, kalau Ukraina meningkatkan produksi pesawat tak berawak jarak jauhnya dan mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur energi Rusia untuk membawa perang lebih dekat ke Kremlin.
"Begitu jumlah drone menyamai jumlah Rusia, mereka akan merasakan kekurangan dan kehilangan bahan bakar," ujarnya.
"Kita sudah melihat hal ini semakin sering terjadi. Semakin banyak drone yang mencapai target."

Di antara puluhan fasilitas minyak dan gas Rusia yang rusak, ada juga beberapa yang terletak lebih dari 1.000 km dari perbatasan Ukraina, menurut pejabat di Kiev dan analis independen.
Kamis lalu, pesawat nirawak Ukraina terbang sekitar 1.400 km dan menghantam kilang minyak dan pabrik petrokimia Gazprom Neftekhim Salavat di Bashkortostan, Rusia tengah.
Dinas keamanan SBU Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang disebutnya menghantam pusat fasilitas tersebut, yang memicu "kebakaran hebat".
Serangan Ukraina lainnya pada hari itu menargetkan salah satu kilang minyak terbesar Rusia di Volgograd, hampir 1.000 km di selatan Moskow.
Pada hari Sabtu, Ukraina menyerang dua kilang minyak Rusia lainnya di Saratov dan Novokuibyshevsk, di selatan dan timur Moskow, menurut pejabat Kiev dan dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina juga telah mendorong Moskow untuk menghentikan sementara layanan internet , yang menyebabkan gangguan bagi konsumen, perusahaan, dan layanan publik.
(oln/ft/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Yakin Ukraina Bisa Rebut Kembali Semua Wilayah dari Rusia, Desak NATO Stop Impor Minyak |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.309, Zelensky: Putin sedang Tes Kelemahan NATO |
---|
Drone Misterius Lumpuhkan Bandara-Bandara Utama Eropa: Rusia Kalem, NATO Pindahkan Pasukan ke Timur |
---|
Negara Anggota NATO Siap Tembak Jatuh Pesawat Rusia: Swedia Gerah, Turki Pernah Bom Su-24M |
---|
Pesan Telegram 'Waspadalah Moskow' Ancam Warga Rusia, Bandara Lumpuh |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.