Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Eskalator Mendadak Macet saat Dinaiki Trump, PBB Tegaskan Bukan Sabotase, Ungkap Fakta Sebenarnya
Suasana di markas besar PBB diwarnai kejadian tak terduga saat eskalator yang dinaiki Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mendadak macet.
TRIBUNNEWS.COM - Pada hari Selasa (23/9/2025), suasana di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diwarnai kejadian tak terduga saat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beserta Ibu Negara Melania Trump, mengalami insiden eskalator yang mendadak macet saat mereka menaikinya.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa saat sebelum Trump memberikan pidato penting di Majelis Umum PBB.
Kunjungan Trump ke PBB sendiri bertujuan untuk menyampaikan berbagai isu global serta memperkuat posisi Amerika Serikat di forum internasional.
Namun, insiden eskalator yang sempat menimbulkan kekacauan tersebut kemudian memicu spekulasi mengenai kemungkinan adanya sabotase terhadap presiden.
Insiden Eskalator dan Reaksi Awal Gedung Putih
Kejadian bermula ketika Trump dan Melania baru saja melangkah ke eskalator menuju ruang pidato, tiba-tiba tangga berjalan tersebut berhenti mendadak.
Rekaman video yang tersebar memperlihatkan momen tersebut dengan jelas.
Memperlihatkan bagaimana eskalator tiba-tiba terhenti, memaksa keduanya untuk berhenti sejenak, dikutip dari The Guardian.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, merespons insiden itu dengan sangat tegas.
Melalui unggahan di platform media sosial X, Leavitt menuduh kemungkinan adanya sabotase oleh staf PBB dan menuntut agar siapa pun yang bertanggung jawab segera dipecat dan diselidiki.
Pernyataan keras ini bahkan diperkuat dengan referensi pada artikel dari The Times yang menyebut adanya candaan di kalangan staf PBB tentang mematikan eskalator dan lift sehingga Trump 'harus naik tangga'.
Baca juga: Dinaiki Trump Eskalator PBB Tiba-tiba Mati, Gedung Putih Minta Investigasi
Penjelasan PBB
Menanggapi tudingan tersebut, juru bicara PBB, Stephane Dujarric memberikan klarifikasi penting yang menegaskan bahwa insiden tersebut murni kecelakaan teknis dan bukan tindakan sabotase.
Dalam pernyataannya, Dujarric menjelaskan bahwa eskalator berhenti akibat mekanisme pengaman bawaan yang aktif secara otomatis ketika terdeteksi adanya potensi bahaya di bagian atas eskalator.
"Penyelidikan selanjutnya, termasuk pembacaan unit pemrosesan pusat mesin, menunjukkan bahwa eskalator berhenti setelah mekanisme pengaman bawaan pada anak tangga sisir dipicu di bagian atas eskalator," kata Dujarric dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa seorang videografer dari delegasi Trump yang berdiri tepat di depan presiden kemungkinan besar tanpa sengaja mengaktifkan mekanisme pengaman ini.
"Mekanisme pengaman dirancang untuk mencegah orang atau benda secara tidak sengaja tersangkut dan tersangkut atau tertarik ke roda gigi. Videografer mungkin secara tidak sengaja mengaktifkan fungsi pengaman yang dijelaskan di atas," jelasnya.
Mekanisme tersebut dirancang untuk melindungi penumpang dari risiko tersangkut atau terperangkap pada roda gigi mesin.
Dujarric juga menyampaikan bahwa eskalator tersebut segera diatur ulang dan kembali beroperasi setelah insiden.
Mengenai teleprompter yang juga mengalami gangguan saat pidato Trump, PBB menyatakan bahwa pengoperasian perangkat tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Gedung Putih.
Trump Bersikap Tenang dan Menanggapi dengan Humor
Meski terjadi kekacauan kecil, Presiden Trump menanggapi kejadian tersebut dengan sikap yang terbilang santai dan humoris.
Dalam pidatonya, ia sempat menyindir kondisi eskalator dan teleprompter PBB yang bermasalah.
“Jika Ibu Negara tidak dalam kondisi prima, dia pasti terjatuh, tapi dia dalam kondisi prima. Kami berdua dalam kondisi baik.” Trump juga menambahkan bahwa kedua gangguan tersebut mungkin membuat pidatonya menjadi lebih menarik dari yang seharusnya.
Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menulis juga membahas insiden itu lagi.
“Teleprompternya rusak dan eskalatornya tiba-tiba berhenti saat kami sedang naik ke podium, tetapi kedua kejadian itu mungkin membuat pidatonya lebih menarik daripada yang seharusnya. Merupakan suatu kehormatan untuk berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun peralatannya agak rusak," tulisnya.
Meskipun Trump menanggapi dengan santai, Gedung Putih melalui Karoline Leavitt tetap menunjukkan kekhawatiran serius dan kecurigaan terhadap insiden ini.
Leavitt bahkan menyebut kemungkinan ada niat jahat dari staf PBB untuk mengganggu perjalanan Presiden dan Ibu Negara, dan menegaskan bahwa investigasi mendalam sedang berlangsung, termasuk melibatkan Dinas Rahasia Amerika Serikat.
Ia menuntut agar pihak yang terbukti bertanggung jawab harus dihadapkan pada konsekuensi tegas.
Sementara itu, beberapa sumber dari PBB menyatakan bahwa insiden tersebut hanya kecelakaan teknis belaka, dan mencatat bahwa ketegangan yang muncul terutama berasal dari spekulasi yang berkembang di kalangan Gedung Putih dan para pendukung Trump.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Donald Trump
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.