Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Akui Israel Terancam Jadi Negara Paria, Industri Senjata Dibayangi Tekanan Global

Netanyahu akui Israel terancam terisolasi akibat perang Gaza, sementara tekanan internasional mulai hantam industri senjata negaranya.

Editor: Nuryanti
Foto PBB/Loey Felipe
SIDANG UMUM PBB - Foto diunduh dari website PBB, Senin (22/9/2025). Pada 22 Maret 2022, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan suara mayoritas mengadopsi sebuah resolusi yang menuntut Rusia untuk segera mengakhiri operasi militernya di Ukraina. Netanyahu akui Israel terancam terisolasi akibat perang Gaza, sementara tekanan internasional mulai hantam industri senjata negaranya. 

Di Inggris, lebih dari dua lusin anggota parlemen menuntut pemutusan kontrak dengan Elbit Systems, perusahaan pertahanan Israel, karena dinilai terlibat dalam serangan di Gaza.

Pemerintah Inggris juga melarang pejabat Israel hadir di pameran senjata London, sementara Prancis menutup stan perusahaan Israel di Paris Airshow.

Uni Emirat Arab ikut mengambil langkah serupa dengan melarang Israel berpartisipasi dalam Dubai Airshow mendatang.

Meski menghadapi resistensi, produsen senjata Israel tetap mengamankan kontrak besar.

Elbit Systems bulan lalu meneken perjanjian lima tahun senilai US$1,6 miliar dengan sebuah negara Eropa.

Matthew Savill dari Royal United Services Institute di London menilai posisi Israel masih terlindungi. Menurutnya, komponen Israel sudah terjalin dalam rantai pasokan global dan diperkuat melalui kerja sama intelijen.

Dengan kondisi ini, Israel diyakini masih bisa mempertahankan industrinya.

Seperti diingatkan Yaron, semakin lama perang Gaza berlangsung, semakin besar pula risiko tekanan internasional terhadap masa depan Israel di panggung global.

Isu yang Disorot dalam Sidang Umum PBB

Sidang Umum Majelis PBB ke-80 resmi dibuka pada Selasa (23/9/2025), di New York.

Pertemuan tahunan ini dihadiri oleh pemimpin dari 193 negara anggota dan dua negara pengamat, Takhta Suci dan Palestina.

Delegasi Palestina hanya berpartisipasi secara virtual karena AS menolak visa bagi pejabat Otoritas Palestina.

Empat isu utama menjadi sorotan tahun ini.

Pertama, pengakuan kenegaraan Palestina di tengah perang Gaza yang memasuki tahun kedua.

Baca juga: Komentar Pertama AS Terkait Pengakuan Sekutunya Terhadap Negara Palestina

Negara-negara seperti Prancis, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal telah menyatakan dukungan penuh, meski mendapat penolakan dari AS dan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan menyampaikan pidato pada Jumat (26/9/2025).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan