Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza, IDF Malah Lancarkan Serangan Besar-besaran

PBB secara resmi menyatakan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza. Tetapi IDF malah melancarakan aksi serangan besar-besaran.

YouTube Al Jazeera
GAZA DISERANG ISRAEL - Tangkapan layar menunjukkan detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025). PBB menyatakan bahwa Israel secara resmi telah melakukan genosida di Gaza pada Selasa (16/9/2025). Meski dinyatakan telah melakukan genosida di Gaza, pasukan IDF tetap melancarkan serangan darat besar-besaran di daerah kantong tersebut. 

"Ini bukan perang Trump, ini perang Bibi (Netanyahu), dan dia akan bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi selanjutnya," kata pejabat AS itu.

Saat tank-tank Israel memasuki Kota Gaza, Trump memperingatkan Hamas agar tidak melukai 20 sandera Israel yang masih hidup yang masih ditahannya.

Trump merujuk pada laporan berita oleh lembaga penyiaran publik Israel, KAN, Hamas telah memindahkan sandera ke atas tanah untuk menggunakan mereka sebagai perisai manusia terhadap serangan darat Israel.

"Saya harap para Pemimpin Hamas tahu apa yang akan mereka hadapi jika mereka melakukan hal seperti itu. Ini adalah kekejaman manusia, yang belum pernah dilihat oleh banyak orang sebelumnya. Jangan biarkan ini terjadi atau, SEMUA 'TARUHAN' DIBATALKAN. BEBASKAN SEMUA SANDERA SEKARANG!" tulis Trump di Truth Social.

Netanyahu mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan, mengucapkan terima kasih kepada Trump atas "dukungannya yang teguh terhadap perjuangan Israel melawan Hamas dan pembebasan semua sandera".

Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa keputusan Netanyahu untuk melancarkan serangan darat membahayakan para sandera.

"Malam ke-710 di Gaza mungkin menjadi malam terakhir bagi para sandera yang nyaris tak berdaya, dan malam terakhir bagi mereka yang bisa menemukan dan memulangkan mereka untuk dimakamkan dengan layak."

"Perdana Menteri secara sadar memilih untuk mengorbankan mereka demi kepentingan politik, sama sekali mengabaikan posisi Kepala Staf dan otoritas keamanan," tegas keluarga korban.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan