Konflik Palestina Vs Israel
PBB Sahkan Deklarasi Dua Negara Israel-Palestina, 142 Negara Dukung sedangkan AS dan Israel Tolak
Majelis Umum PBB sahkan deklarasi solusi dua negara Israel-Palestina. AS dan Israel menolak, 142 negara mendukung.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan “satu-satunya yang diuntungkan adalah Hamas.”
Menurut data Israel, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.
Otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 64.000 orang tewas sejak perang pecah, sebagian besar warga sipil.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menegaskan bahwa solusi dua negara tetap menjadi kunci perdamaian jangka panjang.
“Dua negara yang merdeka, berdaulat, dan demokratis — Israel dan Palestina — harus hidup berdampingan secara damai dan aman,” ujar Guterres di hadapan Majelis Umum.
Mengenal UNGA
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly (UNGA) merupakan salah satu dari enam organ utama PBB.
Lembaga ini berfungsi sebagai forum deliberatif utama bagi seluruh negara anggota untuk membahas isu-isu global.
UNGA mewakili semua negara anggota PBB secara setara, di mana masing-masing memiliki satu suara.
Forum ini membahas dan mengadopsi resolusi terkait perdamaian, keamanan, hak asasi manusia, pembangunan, dan isu-isu internasional lainnya.
Selain itu, UNGA menetapkan anggaran PBB serta memilih anggota untuk badan-badan utama seperti Dewan Keamanan dan Dewan Ekonomi dan Sosial.
Sidang tahunan diselenggarakan di Markas Besar PBB di New York, biasanya dimulai setiap bulan September.
Dengan keanggotaan 193 negara, UNGA menjadi forum diplomatik paling inklusif di dunia.
Baca juga: PM Irak Desak Aliansi Militer Islam sebagai Respons Agresi Israel di Gaza dan Qatar
Majelis Umum juga dapat mengadakan sidang darurat khusus apabila terjadi krisis global yang memerlukan perhatian segera.
Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas
Serangan Israel memicu kecaman luas dari dunia Arab dan Islam setelah menargetkan Qatar dan Gaza.
Pertemuan darurat di Doha menghasilkan kutukan keras, sementara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berjanji memperkuat mekanisme pertahanan bersama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.