Top Rank
10 Negara Paling Malas di Dunia: Indonesia Duduki Peringkat Teratas, Disusul Arab Saudi dan Malaysia
Berikut negara-negara dengan gaya hidup paling tidak aktif atau malas di dunia, simak daftar 10 negara, Indonesia duduki peringkat teratas.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Wilayah perkotaan seperti Sao Paulo dan Rio de Janeiro menunjukkan tingkat aktivitas yang rendah dibandingkan dengan wilayah pedesaan.
Laporan menyatakan bahwa kampanye kesehatan masyarakat dan pengembangan ruang rekreasi dapat membantu mendorong lebih banyak aktivitas fisik di kalangan warga Brasil.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Kebiasaan Rutin Jalan Kaki, Bisa Turunkan Risiko Kematian
8. India
India juga termasuk dalam daftar negara paling tidak aktif di dunia, dengan rata-rata langkah harian sebesar 4.297.
Studi tersebut mengklaim bahwa urbanisasi dan perubahan gaya hidup berperan penting dalam rendahnya tingkat aktivitas penduduk India.
Kota-kota besar seperti Mumbai, Delhi, dan Bangalore menunjukkan penurunan aktivitas fisik yang signifikan di antara penduduknya setelah penduduknya lebih mengandalkan transportasi bermotor daripada berjalan kaki, menurut laporan tersebut.
9. Meksiko
Meksiko mencatat rekor rata-rata 4.692, menjadikannya salah satu negara dengan tingkat aktivitas terendah di dunia.
Urbanisasi dan faktor sosial-ekonomi berperan penting dalam tren ini.
Banyak kota di negara-negara seperti Mexico City dan Guadalajara menghadapi tantangan seperti kemacetan lalu lintas yang tinggi dan terbatasnya infrastruktur pejalan kaki.
Berbagai sumber mengklaim bahwa sebagian besar tenaga kerja Meksiko bekerja di sektor informal, yang memengaruhi persepsi produktivitas.
10. Amerika Serikat
Amerika Serikat berada di peringkat ke-10 dengan rata-rata 4.774 langkah per hari, menjadikannya masuk dalam daftar negara paling tidak aktif.
Meskipun merupakan negara maju, prevalensi pekerjaan yang tidak banyak bergerak dan ketergantungan pada mobil sebagai transportasi berkontribusi pada rendahnya tingkat aktivitas fisik penduduknya.
Kota-kota seperti New York dan Los Angeles menunjukkan variasi aktivitas yang signifikan, dengan beberapa lingkungan lebih mudah dilalui dengan berjalan kaki dibandingkan yang lain.
Data terbaru menunjukkan bahwa kebijakan kesehatan masyarakat mendorong program kesejahteraan di tempat kerja dan meningkatkan jumlah langkah harian warga Amerika.
Faktor Struktural dan Sosial
Dikutip dari laman seasia, rendahnya aktivitas berjalan kaki di Indonesia bukan semata-mata karena pilihan pribadi atau kemalasan.
Permasalahan infrastruktur, seperti kurangnya jalan yang ramah pejalan kaki dan terbatasnya trotoar, menghambat minat berjalan kaki.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.