Senin, 29 September 2025

Pria Tiongkok Gelar Protes Langka, Proyeksikan Slogan Anti-Komunis Sebelum Parade Militer Xi Jinping

Seorang pria Tiongkok memproyeksikan slogan anti-Komunis di gedung Chongqing, memicu sorotan global jelang parade militer Xi.

Tangkap layar Instagram/@dwnews
DEMO ANTI-KOMUNIS. Slogan sinar laser diproyeksikan ke dinding sebuah gedung tinggi di Chongqing, kota berpenduduk 30 juta jiwa, pada malam 29 Agustus lalu. Tulisan itu berbunyi: “Bangkitlah, kalian yang tidak ingin diperbudak. Bangkitlah dan lawan untuk merebut kembali hak-hak kalian.” (Tangkap layar Instagram/@dwnews) 

Ia juga menyebut pengalamannya sebagai mantan pekerja migran, pengangguran, serta kebijakan ketat selama pandemi COVID-19 membuatnya kecewa terhadap pemerintah.

Meski demikian, ia menegaskan aksinya bukan untuk mencari perhatian.

“Tujuan saya hanyalah mengekspresikan diri. Partai memasang kamera untuk mengawasi kami."

"Saya pikir saya bisa menggunakan cara yang sama untuk mengawasi mereka,” ujarnya kepada New York Times.

The Straits Times mencatat, gambar-gambar protes itu tidak beredar di media sosial domestik Tiongkok karena penyensoran ketat.

Aksi Qi Hong menjadi sorotan global karena terjadi hanya beberapa hari sebelum parade militer yang dirancang Beijing untuk memamerkan kekuatan Xi di hadapan 26 pemimpin dunia.

China menggelar parade militer terbesar dalam sejarahnya di Lapangan Tiananmen, Beijing, untuk memperingati 80 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Dunia II.

Acara ini menjadi simbol kebangkitan nasional sekaligus ajang unjuk kekuatan militer dan diplomatik di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

Parade berlangsung selama 70 menit, menampilkan lebih dari 10.000 pasukan, ratusan kendaraan militer, rudal nuklir DF-5C, jet tempur, drone bawah laut, dan sistem senjata hipersonik.

Xi Jinping menyampaikan pidato yang menekankan pilihan umat manusia antara perdamaian atau perang, serta pentingnya dialog dan kerja sama.

Parade ini menjadi bagian dari narasi nasionalisme baru China, yang menegaskan peran Partai Komunis sebagai pemimpin rakyat dan penjaga tatanan internasional.

Di tengah ketegangan dengan negara-negara Barat, kehadiran para pemimpin dari negara-negara yang sering mendapat sanksi internasional disebut sebagai “poros pergolakan” oleh analis Barat.

Baca juga: Tiongkok Pamer Beberapa Senjata Nuklir Antarbenua di Parade Militer Beijing

Parade militer ini bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga pernyataan strategis bahwa China siap memainkan peran sentral dalam geopolitik global. 

Pemimpin Dunia yang Hadir

Hadir di barisan depan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un duduk berdampingan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang menjadi tuan rumah.

Kehadiran mereka menegaskan hubungan erat ketiga negara di tengah dinamika geopolitik global.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan