Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Afghanistan

Gempa M 6,0 di Afghanistan: Lebih dari 600 Orang Meninggal, 1.500 Lainnya Luka-luka

Afghanistan diguncang gempa dangkal dengan magnitudo 6,0, jumlah korban tewas melampaui 600 dan kemungkinan akan bertambah.

Penulis: Tiara Shelavie
Tangkap layar YouTube TRT World
GEMPA DI AFGHANISTAN - Tangkap layar YouTube TRT World memperlihatkan situasi pascagempa M 6,0 di Afghanistan, 1 September 2025. Lebih dari 600 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa ini. 

"Tim medis dari Kunar, Nangarhar, dan ibu kota Kabul telah tiba di wilayah tersebut.”

Zaman juga menegaskan bahwa banyak wilayah belum dapat melaporkan kondisi terkini, sehingga angka korban masih berpotensi meningkat seiring datangnya laporan baru.

Tentang Kota Jalalabad

Jalalabad adalah kota perdagangan penting di Afghanistan karena letaknya berdekatan dengan Pakistan dan menjadi jalur perbatasan utama antarnegara.

Kota ini berpenduduk sekitar 300.000 jiwa.

Sebagian besar bangunannya berupa bangunan rendah dari beton dan batu bata, sementara rumah-rumah di daerah sekitarnya banyak yang terbuat dari batu bata lumpur dan kayu.

Selain menjadi pusat perdagangan, Jalalabad juga memiliki sektor pertanian dan perkebunan yang besar, termasuk buah jeruk dan padi, dengan Sungai Kabul mengalir melewati kota tersebut.

Kata Pakar

Menurut Chris Elders, profesor geologi perminyakan di Curtin University Australia, medan pegunungan di Afghanistan timur, ditambah kepadatan penduduk yang cukup tinggi, membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap dampak gempa.

“Bukan hanya bangunan yang akan goyah dan menjadi tidak stabil, tetapi lereng bukit juga akan terguncang dan memicu tanah longsor,” ujar Elders kepada Al Jazeera.

“Gangguannya bisa sangat besar, dengan longsor yang menutup jalan dan menghambat akses bantuan.”

Elders menambahkan bahwa gempa bumi besar di wilayah seperti ini sulit diprediksi. Selain itu, gempa susulan menjadi salah satu kekhawatiran utama.

“Ketika gempa besar terjadi, orang-orang akan sangat gelisah. Kecemasan meningkat, dan gempa susulan yang berulang hanya memperburuk ketakutan tersebut,” ujarnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved