Konflik Palestina Vs Israel
Israel Akui Ngebom Rumah Sakit Nasser, 20 Tewas termasuk Jurnalis dan Nakes
Israel akui mengebom Rumah Sakit Nasser, menewaskan 20 orang termasuk jurnalis, pasien, dan tenaga kesehatan. Israel klaim akan gelar penyelidikan.
Tak lama setelah operasi Hamas, Israel menutup sepenuhnya akses bantuan kemanusiaan menuju Gaza.
Beberapa minggu kemudian, jalur tersebut kembali dibuka, namun jumlah bantuan yang diizinkan masuk sangat terbatas.
Situasi semakin memburuk pada 2 Maret 2025 ketika Israel kembali memberlakukan blokade total terhadap jalur bantuan, yang mengakibatkan kelaparan massal dan menewaskan lebih dari 101 orang hingga Juli 2025.
Di bawah tekanan internasional yang meningkat, Israel akhirnya kembali membuka jalur bantuan pada akhir Juli 2025.
Namun, volume bantuan yang masuk masih sangat jauh dari mencukupi kebutuhan masyarakat Gaza.
Untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza, Israel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat membentuk lembaga Gaza Humanitarian Foundation (GHF).
GHF mulai beroperasi pada Mei 2025 dan memiliki beberapa titik distribusi bantuan, di antaranya di Tal al-Sultan (Rafah, Gaza bagian selatan), Saudi Neighborhood (Rafah selatan), Khan Younis (Gaza tengah bagian selatan), serta Wadi Gaza (Gaza tengah bagian barat, dekat Kota Gaza).
Namun demikian, berbagai laporan menyebutkan bahwa tentara Israel sering menembaki warga Palestina yang mencoba mengakses bantuan dari GHF.
Setidaknya 62.700 warga Palestina tewas dan lebih dari 157.951 terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, termasuk 246 jurnalis, lapor Anadolu Agency.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat kelaparan paksa Israel di Gaza telah meningkat menjadi 300, termasuk 117 anak-anak, kementerian kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Senin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.