Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Petempur Brigade Qassam Coba Culik Tentara Israel dalam Serangan ke Pos  Brigade Kfir di Khan Younis

Hamas telah meningkatkan levelnya; mereka meningkatkan ketegangan dengan tentara IDF. Qassam kini menargetkan penculikan tentara

khaberni/tangkap layar
KABUR SAAT DISERANG - Kolase foto lansiran Khaberi, Minggu (4/5/2025) menunjukkan Tentara Israel (IDF) dan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina, Hamas. Penyidikan IDF atas Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 menunjukkan kalau prajurit mereka justru melarikan diri saat muncul serangan infiltrasi dari Brigade Al-Qassam di sejumlah titik. 

Petempur Brigade Qassam Coba Culik Tentara Israel dalam Serangan ke Pos  Brigade Kfir di Khan Younis

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel berbahasa Ibrani, Rabu (20/8/2025) melaporkan kalau para petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berusaha menangkap tentara Israel (IDF) dalam serangan terhadap pos yang berafiliasi dengan Brigade Kfir di Khan Younis, Gaza Selatan.

Upaya penangkapan tersebut merupakan bagian dari serangan yang lebih luas yang diumumkan oleh Brigade Qassam, di mana para pejuang melakukan operasi rumit yang berlangsung beberapa jam terhadap situs militer 'Israel' yang baru didirikan.

Baca juga: Rekaman Pertempuran Jarak Dekat Al Qassam dan Tentara Israel, IDF Terkapar Usai Melompat Kabur

Dalam sebuah pernyataan, Brigade tersebut mengatakan kalau sebuah unit seukuran peleton, melancarkan serangan dengan menargetkan beberapa tank penjaga Merkava-4.

Mereka menambahkan bahwa para pejuang menembaki rumah-rumah tempat tentara Israel ditempatkan dengan enam peluru anti-benteng dan tembakan senapan mesin berat.

Petempur Brigade Al-Qassam lalu menyerbu gedung-gedung dan menyerang pasukan Israel dari jarak dekat dengan senjata ringan dan granat tangan, yang diklaim telah menewaskan dan melukai beberapa tentara IDF.

Pernyataan itu juga menyebutkan seorang penembak jitu menembak mati komandan tank Merkava-4.

Ketika unit penyelamat pasukan Israel tiba, salah satu petempur meledakkan dirinya di antara para prajurit IDF, yang menyebabkan lebih banyak korban.

Untuk mengamankan penarikan mundur pasukan IDF dan menghalangi bala bantuan, para petempur Brigade Al Qassam dilaporkan menembaki posisi-posisi di sekitarnya dengan mortir.

"Brigade tersebut mengatakan serangan itu berlangsung beberapa jam dan bahwa para petempur mereka melihat helikopter Israel mendarat di lokasi untuk mengevakuasi korban luka," tulis laporan RNTV, Rabu (20/8/2025).

Pasukan Pendudukan Israel mengonfirmasi serangan tersebut, dan menyatakan bahwa 15 pejuang Hamas menargetkan pos tersebut.

Menurut media Ibrani, serangan tersebut melibatkan tembakan senapan mesin dan anti-tank.

"Para petempur Qassam muncul dari beberapa terowongan sebelum bergerak maju menuju pos terdepan. Upaya tersebut dilaporkan mencakup upaya penculikan tentara IDF," kata laporan itu.

Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dikerahkan ke alun-alun Kota Gaza yang dikenal dengan nama Palestine Square, di Gaza Tengah, dalam proses pembebasan empat sandera perempuan Israel berstatus tentara, Sabtu (25/1/2025).
Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dikerahkan ke alun-alun Kota Gaza yang dikenal dengan nama Palestine Square, di Gaza Tengah, dalam proses pembebasan empat sandera perempuan Israel berstatus tentara, Sabtu (25/1/2025). (khaberni/tangkap layar)

Hamas Naikkan Level Serangan

IDF diduga berhasil menangkis serangan tersebut, menghabisi 10 petempur Hamas, termasuk melalui tembakan udara.

Sebuah sumber militer di Komando Selatan mengatakan: "Hamas telah meningkatkan levelnya; mereka meningkatkan ketegangan dengan IDF. Kami sedang bersiap menghadapi insiden tambahan."

Seorang juru bicara IDF menambahkan: "Insiden ini masih berlangsung, dan pasukan terus berupaya untuk menemukan dan melenyapkan para petempur."

Media Ibrani menggambarkan serangan itu sebagai upaya terkoordinasi untuk menembus pertahanan 'Israel', menyoroti upaya penangkapan tentara Israel selama pertempuran.

ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Jumat (15/3/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berpatroli dengan kendaraan dan senjatanya selama pertukaran tahanan gelombang ke-6 pada Sabtu (15/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, yang membebaskan 3 sandera Israel (Sagui Dekel Chen, Sasha Troufanov, Yair Horn) dengan imbalan 369 tahanan Palestina.
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Jumat (15/3/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berpatroli dengan kendaraan dan senjatanya selama pertukaran tahanan gelombang ke-6 pada Sabtu (15/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, yang membebaskan 3 sandera Israel (Sagui Dekel Chen, Sasha Troufanov, Yair Horn) dengan imbalan 369 tahanan Palestina. (Telegram Brigade Al-Qassam)

Kirim Pesan ke Tentara Israel: Lebih Baik Ditawan daripada Mati

Brigade Qassam, sayap militer Hamas, pada Juli lalu sudah merilis pesan video yang ditujukan kepada tentara 'Israel' yang beroperasi di Gaza.

Pesan itu mendesak mereka untuk menyerah daripada menghadapi kematian dalam pertempuran.

Dipublikasikan melalui kanal media militer kelompok tersebut di Telegram, video tersebut menyampaikan peringatan langsung:

"Kepada tentara Nazi Israel di Gaza, para pejuang kami pasti akan mendatangi kalian. Jika kalian memilih untuk tidak bertempur dan ingin menyelamatkan diri, lakukan ini: jatuhkan senjata kalian, angkat tangan, dan ikuti instruksi lapangan."

Pesan itu berlanjut, menekankan bahwa penahanan adalah alternatif yang lebih baik daripada kematian, dan meyakinkan:

"Kami berjanji untuk menjaga Anda tetap hidup dan melindungi Anda hingga kesepakatan terdekat."

Taktik perang psikologis ini muncul di tengah genosida militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved