Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Israel Ngambek, Gelar Mogok Kerja Tolak Rencana Netanyahu Gempur Gaza

Ratusan keluarga sandera Israel serta anggota keluarga tentara Israel yang gugur gelar aksi mogok kerja untuk memprotes rencana Netanyahu gempur Gaza

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
DEMO PROTES NETANYAHU - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English, pada Senin (24/3/2025), ratusan keluarga sandera Israel serta anggota keluarga tentara Israel yang gugur gelar aksi mogok kerja massal pekan depan untuk memprotes rencana Netanyahu gempur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan politik dan sosial di Israel kian memanas buntut aksi mogok kerja massal nasional yang digelar keluarga para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Tak hanya itu aksi serupa juga turut dilakukan ratusan anggota Dewan 7 Oktober, organisasi yang mewakili keluarga tentara Israel yang gugur pada awal pecahnya konflik.

Seruan mogok kerja ini menjadi bentuk protes terhadap keputusan kabinet keamanan Israel pimpinan Benjamin Netanyahu yang baru-baru ini menyetujui perluasan perang dan pengambilalihan penuh Kota Gaza.

Bahkan, demi mengambil alih kontrol penuh atas wilayah Gaza, Netanyahu turut menggelar operasi militer besar-besaran, menandai titik balik tajam dalam strategi militer Israel, yang selama ini telah menggempur Gaza secara intensif sejak Oktober 2023.

Dalam keterangan resminya, Netanyahu menjelaskan bahwa ambisi untuk mengambil alih Gaza bertujuan untuk menghancurkan kekuatan Hamas.

Pimpinan Yahudi itu meyakini bahwa Hamas tidak akan berhenti menyerang Israel jika tidak dilumpuhkan sepenuhnya.

Oleh karenanya, pendudukan penuh dianggap sebagai satu-satunya cara untuk memastikan bahwa Jalur Gaza tidak lagi menjadi basis kekuatan bersenjata yang mengancam keamanan nasional Israel.

Namun, keluarga sandera menilai keputusan kabinet keamanan Israel untuk melanjutkan rencana militer merebut Kota Gaza akan mengancam nyawa 22 sandera.

Ini karena pendudukan penuh akan memicu eskalasi besar dan membuat para pejuang Hamas semakin nekat, yang berpotensi menyebabkan para sandera dibunuh atau dipindahkan secara paksa.

Alasan tersebut lantas mendorong keluarga mereka menyerukan pemogokan nasional, sebagai sinyal keras bahwa pemerintah seharusnya mengutamakan negosiasi dan keselamatan warga sendiri sebelum mengejar kemenangan militer total.

Baca juga: Menhan dan Kepala Staf Militer Israel Cekcok Soal Promosi Jabatan, Politik Tel Aviv Pecah Belah

“Kami menutup negara ini untuk menyelamatkan para tentara dan sandera,” ujar perwakilan keluarga para sandera di Tel Aviv.

Para penyelenggara mengatakan inisiatif ini akan dimulai sebagai upaya akar rumput, terutama melalui perusahaan swasta dan warga negara yang akan mogok kerja pada hari Minggu depan dengan tujuan menghentikan roda perekonomian.

Tak dirinci berapa banyak jumlah warga yang akan berpartisipasi dalam aksi ini.

Namun, menurut laporan Dewan 7 Oktober yang dikutip dari CNN International, mencatat setidaknya ada ratusan perusahaan yang telah menyatakan dukungan, sementara ribuan warga berkomitmen mengambil cuti dan tidak bekerja.

Dengan digelarnya aksi mogok masal ini, keluarga sandera berharap agar menekan pemerintah mengutamakan keselamatan sandera dan menghentikan operasi militer yang dinilai berisiko tinggi bagi para tawanan yang tersisa.

Oposisi Israel Nyatakan Dukungan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan