Konflik Palestina Vs Israel
Trump Enggan Bahas Rencana Israel, tapi Sebut 'Hamas Tak Boleh Ada di Gaza'
Trump enggan membahas rencana Israel untuk menyerang lebih intens dan menduduki Kota Gaza, tapi sebut Hamas tak boleh tetap ada di Jalur Gaza.
Netanyahu menambahkan dalam konferensi pers pada hari Minggu bahwa ia telah meminta pasukan Israel untuk menyampaikan rencana untuk mengambil alih kendali Kota Gaza.
Pejabat Israel mengindikasikan bahwa perencanaan dan evakuasi warga sipil Palestina dari Kota Gaza dapat memakan waktu beberapa minggu.
Upaya pendudukan Israel di Jalur Gaza pernah diungkapkan oleh Netanyahu dengan alasan "mengendalikan keamanan" di kawasan itu agar tidak ada kelompok perlawanan yang mengancam Israel.
Pada November 2023, Netanyahu mengatakan Israel akan mengambil alih kendali keamanan di Jalur Gaza bahkan jika perlawanan Palestina dan Israel telah menyepakati perjanjian gencatan senjata dan perang di Gaza selesai.
Pada Februari 2025, Trump mengusulkan untuk memindahkan rakyat Palestina dari Jalur Gaza ke negara atau wilayah lain dan menggantinya dengan 'Riviera Timur Tengah'.
Netanyahu menyambut usulan Trump saat itu dan bermaksud mengeluarkan warga Palestina dari Jalur Gaza dengan skema "migrasi sukarela", sebuah rencana yang dikecam oleh masyarakat internasional, lapor Al Jazeera.
Sejak Maret 2025, Israel menerapkan blokade total di Jalur Gaza, melarang masuknya bantuan kemanusiaan seperti makanan, minuman, dan obat-obatan, menyebabkan krisis kelaparan semakin parah di wilayah tersebut.
Setelah mendapat kecaman internasional, Israel bersama sekutunya, AS, membentuk badan khusus bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF), badan khusus untuk menyalurkan bantuan di beberapa titik strategis, antara lain Koridor Netzarim dekat Kota Gaza, penyeberangan Zikim di Gaza utara, Rafah, serta Koridor Morag di Gaza selatan.
GHF, yang mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir, hampir menjadi satu-satunya sumber makanan bagi penduduk di sana dan jumlah bantuan yang disalurkan lewat GHF sangat terbatas.
Israel menembaki warga Palestina yang mengantre bantuan, menewaskan ratusan orang antara bulan Maret hingga Juli 2025.
Pada akhir Juli 2025, Israel mulai memperbolehkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, meski jumlahnya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan jutaan warga Palestina.
Setidaknya 188 orang Palestina termasuk 94 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan yang parah di Jalur Gaza.
Sementara AS, yang memasok senjata ke Israel, memposisikan diri sebagai pahlawan dengan Trump yang menyoroti bantuan kemanusiaan yang dikirim AS ke Jalur Gaza.
Sekutunya, Israel, menyalahkan Hamas atas memburuknya situasi di Jalur Gaza sebagai akibat dari Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 ketika mereka membobol pertahanan di perbatasan Jalur Gaza dan Israel selatan.
Pada hari operasi militer itu, kelompok perlawanan Palestina termasuk Hamas menahan sekitar 250 orang dari perbatasan Israel, termasuk anggota militer Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.