Trump Usir Tunawisma dari Washington DC, Wali Kota Tolak Keras Pernyataan Gedung Putih

Acara realitas bisnis yang dipandu oleh Donald Trump dari tahun 2004 hingga 2017, di mana peserta bersaing dalam tantangan bisnis untuk mendapatkan pekerjaan bergengsi.

Menurut NPR, sekitar 450 petugas federal, termasuk dari FBI (Federal Bureau of Investigation), DEA (Drug Enforcement Administration), dan Polisi Taman (Park Police) mulai berpatroli di Washington DC sejak Sabtu (9/8/2025) malam.

FBI adalah lembaga investigasi utama di bawah Departemen Kehakiman AS. 

DEA adalah badan federal yang fokus pada penegakan hukum terkait narkotika.

Polisi Taman AS adalah bagian dari National Park Service.

Ketiganya memiliki yurisdiksi dan spesialisasi yang berbeda, namun saling bekerja sama dalam menjaga keamanan dan penegakan hukum di Amerika Serikat.

Kehadiran mereka memicu kebingungan warga dan kekhawatiran di kalangan tunawisma.

“Saya takut dia bisa melakukan apa saja, tapi saya tidak mau hidup dalam ketakutan,” kata Greg Evans (38), tunawisma di dekat Lincoln Memorial.

Menurut Google Maps, jarak antara Lincoln Memorial dan Gedung Putih sekitar 1,93 kilometer.

Perjalanan dengan mobil memakan waktu sekitar 6 menit, sementara berjalan kaki dapat ditempuh dalam 20–25 menit.

Respons Wali Kota Washington, D.C.

Wali Kota Muriel Bowser menolak klaim Trump dan Gedung Putih yang membandingkan DC dengan Baghdad.

Baca juga: Netanyahu Telepon Trump, Bicarakan Operasi Cepat Israel di Jalur Gaza

Baghdad adalah ibu kota dan kota terbesar di Irak, serta merupakan salah satu kota bersejarah terpenting di dunia Arab.

“Kami tidak mengalami lonjakan kejahatan,” ujarnya kepada MSNBC.

Muriel Bowser adalah politikus Amerika Serikat yang kini menjabat sebagai Wali Kota Washington, DC.

Sejak terpilih pertama kali pada tahun 2014, ia telah memimpin ibu kota AS selama tiga periode berturut-turut.