Senin, 29 September 2025

Iran Tegas Dukung Hizbullah, Tolak Pelucutan Senjata Perlawanan

Iran mendukung sekutunya, Hizbullah Lebanon, yang menolak pelucutan senjata dan menyerahkannya kepada pemerintah Lebanon.

Foto: Sergei Karpukhin, TASS/Kremlin
MENLU IRAN - Foto ini diambil dari laman Presiden Rusia pada Kamis (7/8/2025), memperlihatkan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (tidak terlihat dalam foto) di Moskow pada 23 Juni 2025. Pada 6 Agustus 2025, Abbas Araghchi mengatakan Iran mendukung Hizbullah yang menolak pelucutan senjata kepada pemerintah Lebanon. 

Mereka memiliki sayap militer dan sayap politik, meskipun banyak negara menganggapnya satu entitas.

Sayap militernya dikenal kuat, didukung pelatihan dan persenjataan dari Iran dan Suriah, lapor BBC.

Partai ini dikenal memiliki rudal jarak menengah, drone, dan taktik gerilya, dan sering disebut sebagai kekuatan milisi non-negara paling kuat di Timur Tengah.

Hizbullah pernah terlibat dalam berbagai konflik besar, termasuk perang 2006 melawan Israel dan perang sipil Suriah di sisi rezim Bashar al-Assad.

Sejumlah negara termasuk AS, Israel, Inggris, Liga Arab, Kanada, Australia, dan beberapa negara Eropa memasukkan Hibzullah ke dalam daftar kelompok terlarang.

Namun, beberapa negara, seperti Rusia dan China, tidak memasukkan Hizbullah dalam daftar teroris.

Basis utama Hizbullah berada di selatan Lebanon, Lembah Bekaa, dan pinggiran Beirut selatan.

Selain aktivitas militer, mereka menjalankan sekolah, rumah sakit, dan layanan sosial, yang meningkatkan dukungan publik di kalangan Syiah.

Hubungan Hizbullah dan Iran

Hubungan Iran dan Hizbullah tak lepas dari pengaruh Revolusi Islam Iran dan ideologi Pemimpin Tertinggi Iran saat itu Ayatollah Khomeini.

Saat Israel menginvasi Lebanon tahun 1982, Iran mengirim sekitar 1.500 pasukan Garda Revolusi (IRGC) ke Lebanon melalui Suriah.

Tujuan utamanya melatih, mempersenjatai, dan membentuk Hizbullah sebagai kekuatan perlawanan terhadap Israel.

Menurut laporan AS, Hizbullah mendapat dana miliaran dolar per tahun dari Iran sejak pendiriannya.

Mereka juga mendapat persenjataan modern dan pelatihan militer dan intelijen tingkat tinggi.

Keduanya sama-sama memiliki sentimen terhadap Barat dan Israel.

Israel dan AS menyebut Hizbullah sebagai proksi dalam Poros Perlawanan yang terdiri dari berbagai kelompok perlawanan di Timur Tengah untuk membantu Iran melawan mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan