Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China dan India Tetap Beli Minyak dari Rusia, Sanksi Trump Diprediksi akan Melunak
Baik India dan China tampaknya tak bergeming dengan tuntutan AS yang meminta keduanya menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
TRIBUNNEWS - Pengamat ekonomi turut buka suara terkait langkah China dan India yang tak menggubris ancaman sanksi tarif tambahan dari Donald Trump terkait pembelian minyak dari Rusia.
Baik China maupun India mendapatkan ancaman sanksi tambahan setelah kedua negara dikenai tarif yang cukup besar per 1 Agustus 2025 lalu
Trump menetapkan India dengan tarif resiprokal sebesar 25 persen, sedangkan China menerima 30 persen.
Tarif resiprokal, dilansir dari Economic Times dijelaskan sebagai bea masuk atau pembatasan perdagangan yang diberlakukan oleh satu negara terhadap negara lain, sebagai respons terhadap tindakan serupa yang telah dilakukan oleh negara tersebut.
Namun demikian, India dan China tampaknya tak bergeming dengan tuntutan AS yang meminta keduanya menghentikan pembelian minyak dari Iran dan Rusia.
Hal ini diutarakan oleh China saat menanggapi ancaman AS untuk memberlakukan tarif sebesar 100 persen.
"China akan selalu memastikan pasokan energi dengan cara yang mendukung kepentingan nasional kami," tulis Kementerian Luar Negeri China di platform X pada Rabu lalu (30/7/2025) setelah melalui dua hari negosiasi perdagangan di Stockholm,
"Koersi dan tekanan tidak akan membuahkan hasil. China akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami," demikian pernyataan kementerian tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh sumber anonim dari internal pemerintahan India kepada Reuters pada Sabtu (2/8/2025).
Mereka menyatakan bahwa di dalam internal pemerintahan India tidak ada satu pun pembicaraan terkait perubahan rencana kerjasama dengan Rusia setelah Trump mengeluarkan ancaman tersebut.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pemerintah India telah berkomitmen pada kontrak kerjasama mereka dengan Rusia
"Ini adalah kontrak minyak jangka panjang (dengan Rusia)," kata salah satu sumber.
Baca juga: Abaikan Sanksi Trump, Pemerintah India Klaim Tetap Beli Minyak dari Rusia
Sumber tersebut menambahkan Jika pun India akan memutus hubungan kerjasama dengan Rusia, hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan sekejap seperti apa yang diminta Trump.
"Tidak semudah itu untuk berhenti membeli (minyak dari Rusia) secara mendadak," timpalnya.
Respons ini patut diperhatikan pada saat India dan China sebelumnya memberikan sinyal optimisme dan itikad baik untuk mencapai kesepakatan guna menjaga stabilitas hubungan komersial dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.