Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem Menolak Pelucutan Senjata dan Menyerahkannya kepada Israel

Sekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem dengan tegas menolak menyerahkan senjata Perlawanan kepada "Israel" dalam pidato mengenang martir Fouad Shokor

Editor: Muhammad Barir
PressTV
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem dengan tegas menolak menyerahkan senjata Perlawanan kepada "Israel" dalam pidato mengenang martir Fouad Shokor. 

Sheikh Naim Qassem membahas topik perang genosida Israel di Gaza, dengan tegas menegaskan bahwa "Israel dan Amerika Serikat melakukan kekejaman sistematis setiap hari di wilayah kantong tersebut."

Ia menekankan bahwa dunia harus mengambil sikap bersatu dalam menghadapi "Israel"  untuk mengakhiri tirani pendudukan Israel, karena tirani ini berdampak pada seluruh umat manusia.

 

 

Martir Fouad Shokor: Seorang pelopor, pemimpin, dan pendiri

Pada kesempatan hari ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah menyoroti bagaimana komandan yang gugur syahid, Fouad Shokor, memimpin sel perintis yang terdiri dari sepuluh pejuang Perlawanan di masa-masa awal gerakan.

Kelompok ini, yang menyebut dirinya "Unit Kovenan" sebelum tahun 1982, membuat pakta khidmat untuk menghadapi pasukan Israel dan secara konsisten memposisikan diri di garis depan pertahanan.

Sheikh Qassem mencatat bahwa martir Shokor merupakan bagian dari generasi pendiri dan menjabat sebagai komandan militer pertama Perlawanan, sekaligus memelihara hubungan akar rumput yang kuat dan menunjukkan pemikiran strategis yang luar biasa.


Sekretaris Jenderal melanjutkan dengan menghormati warisan beraneka ragam sang mendiang komandan , sebagai pendiri unit angkatan laut gerakan, terlibat aktif dalam mengawasi berkas operasi kemartiran, dan efektif bertugas sebagai kepala staf selama pertempuran dukungan kritis, sembari menjaga koordinasi strategis yang konstan dengan mendiang Sekretaris Jenderal, Sayyed Hassan Nasrallah, hingga ia mati syahid.

Selama peringatan tersebut, pemimpin Hizbullah juga menghormati warisan martir Ismail Haniyeh pada ulang tahun pertama kemartirannya, memuji bagaimana ia berhasil mengangkat perjuangan Palestina menjadi apa yang ia gambarkan sebagai isu kemanusiaan dan politik terdepan di dunia.

Pidato tersebut juga memberikan penghormatan kepada pejuang yang telah dibebaskan, Georges Abdallah , yang mengenang masa hukumannya yang tak tergoyahkan selama 41 tahun di mana ia dengan teguh menolak untuk melepaskan cita-citanya untuk pembebasan dini. 

Pemimpin tersebut menekankan bagaimana Abdallah berdiri sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan perlawanan yang beragam, sebuah gerakan yang dipersatukan oleh komitmen gandanya terhadap pembebasan wilayah dan pelestarian martabat manusia.

 

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan