Senin, 29 September 2025

Top Rank

5 Negara Paling Rawan Bencana Alam, Indonesia Peringkat 2, Rentan terhadap Tsunami

Berikut ini lima negara paling rawan bencana alam sedunia. Indonesia ada di peringkat kedua.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
TSUNAMI PALU - Jenasah korban gempa bumi ditemukan di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Gempa bumi Palu dan Donggala bermagnitudo 7,4 mengakibatkan sedikitnya 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak. Berikut ini lima negara paling rawan bencana alam sedunia. Indonesia ada di peringkat kedua. 

TRIBUNNEWS.com - Bencana alam adalah segala jenis cuaca ekstrem yang bisa mengancam keselamatan makhluk hidup.

Contohnya seperti tsunami, gempa bumi, gunung berapi, hingga kebakaran hutan.

Menurut data World Population Review, bencana alam bertanggung jawab atas sekitar 0,1 persen kematian di dunia.

Lantas, negara mana sajakah yang punya risiko bencana alam tertinggi?

1. Filipina

Filipina menjadi negara paling rawan bencana alam sebab terletak di sabuk Lingkar Pasifik yang juga disebut Cincin Api Pasifik.

Sebagian besar gempa bumi dan letusan gunung berapi terjadi di sepanjang cincin tersebut.

Baca juga: Daftar 10 Gempa Terbesar yang Tercatat Sejak 1900, Seberapa Besar Gempa Rusia Dibanding Aceh 2004?

Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi.

2. Indonesia

Indonesia juga berada di Cincin Api Pasifik, sama seperti Filipina.

Selain itu, Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

Hal itu menyebabkan Indonesia rawan gempa bumi. Indonesia juga rentan terhadap bencana tsunami.

3. India

India merupakan negara ketiga paling rawan bencana alam di dunia.

Sebanyak 27 dari 29 negara bagiannya, kerap dilanda siklon, banjir, kekeringan, gempa bumi, dan tanah longsor.

Kondisi topografi India merupakan salah satu alasan mengapa negara ini rawan bencana alam.

Pegunungan Himalaya rawan gempa bumi dan tanah longsor, sedangkan datarannya rawan banjir.

Pergerakan tektonik di lautan juga membuat negara ini rentan terhadap tsunami.

4. Meksiko

Pantai Pasifik Meksiko yang juga termasuk wilayah Cincin Api Pasifik, membuat negara ini rentan gempa bumi dan tsunami.

Letusan gunung berapi dan tanah longsor juga sering terjadi.

Bencana primer juga menyebabkan bencana sekunder seperti banjir.

5. Kolombia

Pegunungan Andes berada di Cincin Api Pasifik, yang berarti gempa bumi sering terjadi.

Badai dapat memengaruhi pesisir Karibia.

Pertumbuhan penduduk di perkotaan, wilayah pesisir yang padat penduduk, dan perubahan iklim menciptakan kondisi yang memicu lebih banyak tanah longsor dan banjir.

Mengapa Rawan?

Peneliti Senior yang mengkhususkan diri dalam kesiapsiagaan bencana di Ruhr University Bochum, Jerman, Katrin Radtke, menjelaskan mengapa kelima negara di atas menjadi wilayah paling rawan bencana alam.

Salah satu faktornya adalah karena masyarakatnya memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut.

"Hal itu terjadi ketika masyarakat memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut."

"Terkadang hal itu terjadi karena mereka miskin, misalnya, atau memiliki tingkat korupsi yang tinggi, atau layanan kesehatan yang buruk, atau kesiapsiagaan bencana yang tidak memadai," jelas Radtke dalam wawancara bersama DW.

Meski demikian, kerawanan dapat dikurangi, kata Radtke, jika suatu negara berinvestasi dalam kesiapsiagaan bencana.

Hal ini menjelaskan mengapa negara-negara kaya seperti Amerika Serikat atau Australia tidak berada di peringkat yang lebih tinggi dalam Indeks Risiko Dunia, meskipun mereka memiliki paparan yang tinggi terhadap bencana alam seperti kekeringan, gempa bumi , dan badai.

"Tiongkok telah menunjukkan bahwa pelajaran dapat diambil dari krisis dan bencana, sehingga mengurangi risiko bencana negara secara keseluruhan," ujar Radtke.

Tiongkok saat ini berada di peringkat ke-22 dalam Indeks Risiko Dunia — 12 peringkat lebih baik dari tahun lalu.

"Hal ini terutama disebabkan oleh keberhasilan Tiongkok dalam mengurangi kerentanannya secara signifikan dalam menanggapi pandemi COVID-19 ," jelasnya.

Ia menyebut pemerintah Tiongkok telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem layanan kesehatan, membangun rumah sakit baru, dan meluncurkan kampanye vaksinasi berskala besar, serta berbagai hal lainnya.

"Namun, yang tidak dapat kami gambarkan dalam Indeks Risiko Dunia kami adalah kenyataan bahwa hal ini juga terjadi dengan mengorbankan kebebasan sipil," tambah Radtke.

Tak hanya itu, Radtke menguraikan  pengurangan korupsi juga membantu melindungi masyarakat dari dampak bencana alam.

Namun, ia memperingatkan tidak semua langkah dapat diukur dan digambarkan dalam sebuah indeks.

Di Filipina, misalnya, keyakinan dan dukungan timbal balik antar anggota keluarga dan masyarakat berperan besar dalam pemulihan pascabencana alam.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan