Kapal Induk Legendaris Rusia Pensiun, Berubah Jadi Barang Rongsokan Usai 40 Tahun Mengabdi
Kapal Rusia Admiral Kuznetsov jadi barang rongsokan lantaran struktur dan komponennya mengalami keausan, hingga memakan biaya perbaikan fantastis
TRIBUNNEWS.COM - Setelah lebih dari empat dekade mengabdi, satu-satunya kapal induk milik Rusia, Admiral Kuznetsov, kini berada di ujung tanduk terancam jadi barang rongsokan.
Keputusan tersebut disebut sebagai tanda berakhirnya era kapal induk Rusia yang pernah menjadi kebanggaan Armada Laut Utara.
Ketua perusahaan pembuat kapal negara Rusia (USC), Andrei Kostin, mengonfirmasi bahwa proyek perbaikan kapal Admiral Kuznetsov yang diluncurkan pada 1985 tidak lagi dilanjutkan.
Ini lantaran struktur utama dan komponennya telah mengalami keausan sehingga memerlukan penggantian besar-besaran.
Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan utama mengapa Moskow mempertimbangkan untuk membesituakannya.
Sebelum dipensiunkan Admiral Kuznetsov sempat menjalani proyek modernisasi di galangan kapal Zvyozdochka, Murmansk pada 2017 silam.
Program ini awalnya ditujukan untuk memperpanjang umur kapal, memperbarui sistem persenjataan, radar, mesin, hingga dek penerbangan.
Namun, proyek besar ini justru menjadi titik awal serangkaian masalah karena usia kapal yang sudah lebih dari 30 tahun membuat banyak komponen tidak kompatibel dengan teknologi baru.
Namun, upaya ini diwarnai serangkaian insiden besar yang memaksa perbaikan dilakukan berulang kali, misalnya pada 2018 silam di mana dok kering apung PD-50 yang merupakan fasilitas utama untuk memperbaiki kapal besar di utara Rusia tenggelam secara mendadak.
Peristiwa ini merusak lambung Admiral Kuznetsov dan memaksa proyek perbaikan dihentikan sementara.
Kemudian pada Desember 2019, kebakaran besar terjadi saat pekerjaan pengelasan. Api menjalar ke beberapa dek, menewaskan dua orang dan menimbulkan kerusakan struktural.
Baca juga: Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik: Swedia Siap Perang
Hal serupa juga terjadi pada Februari 2022, kebakaran kedua kembali melanda saat kapal hampir selesai diperbaiki, menghancurkan sebagian peralatan utama.
Dua insiden ini menambah biaya perbaikan dan memperpanjang waktu pengerjaan. Dari awal direncanakan kembali berlayar pada 2022, namun proyek ini kemudian diundur ke 2024 tanpa ada kepastian.
Biaya Renovasi Bengkak
Imbas serangkaian tragedi yang menimpa kapal Admiral Kuznetsov mengalami pembengkakan biaya perbaikan hingga tiga kali lipat.
Data industri pertahanan Rusia menunjukkan, biaya awal perbaikan dipatok sekitar 20 miliar rubel setara 256 juta dolar AS atau Rp 3,3 triliun(kurs Rp 16.400).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.