Konflik Iran Vs Israel
Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran
Arab Saudi dengan tegas menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim sistem pencegat Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) ke Israel
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
THAAD bertahan terhadap rudal balistik jarak pendek dan menengah, sehingga sangat mudah beradaptasi dengan berbagai jenis ancaman rudal.
Fitur unik dari sistem ini adalah tidak membawa hulu ledak.
Sebaliknya, sistem ini menghancurkan target menggunakan energi kinetik, yang berarti sistem ini menghantam rudal yang datang dengan kekuatan alih-alih meledakkan hulu ledak.
Komponen THAAD
THAAD terdiri dari empat elemen utama, yakni:
- Pencegat: Menghancurkan rudal yang datang menggunakan kekuatan tumbukan.
- Kendaraan peluncur: Truk bergerak yang membawa dan meluncurkan pencegat.
- Radar: yang melacak dan mendeteksi ancaman dari jarak 870 hingga 3.000 km.
- Sistem kendali tembakan: Mengkoordinasikan peluncuran dan penargetan pencegat.
Pengisian ulang setiap peluncur memakan waktu sekitar 30 menit, dan baterai penuh memerlukan 95 tentara AS untuk mengoperasikannya.
Apa yang membuat THAAD begitu akurat?
Yang membuat THAAD begitu akurat adalah sistem radar yang memasok informasi penargetannya, radar Pengawasan Radar Transportable/Angkatan Darat/Angkatan Laut, atau AN/TPY-2.
Sistem radar, yang dapat digunakan bersama baterai rudal, atau ditempatkan di kapal Angkatan Laut AS atau di instalasi lain, dapat mendeteksi rudal dengan dua cara.
Dalam mode forward, sistem ini dikonfigurasi untuk memperoleh dan melacak target pada jarak hingga 3.000 kilometer.
Sedangkan dalam mode terminalnya, sistem ini diarahkan ke atas untuk mengenai target saat turun, menurut Missile Defense Project.
Sebagai catatan, Iran berjarak sekitar 1.700 kilometer dari Israel.
(Tribunnews.com/Namira/Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.