Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran

Arab Saudi dengan tegas menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim sistem pencegat Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) ke Israel

Responsible Staatecraft
RUDAL ISRAEL - Tangkapan layar yang diambil Responsible Staatecraft, Arab Saudi dengan tegas menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim sistem pencegat Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) ke Israel. Arab berdalih penolakan dilakukan demi menjaga stabilitas kawasan sekaligus mengamankan kepentingan ekonominya. 

THAAD bertahan terhadap rudal balistik jarak pendek dan menengah, sehingga sangat mudah beradaptasi dengan berbagai jenis ancaman rudal.

Fitur unik dari sistem ini adalah tidak membawa hulu ledak.

Sebaliknya, sistem ini menghancurkan target menggunakan energi kinetik, yang berarti sistem ini menghantam rudal yang datang dengan kekuatan alih-alih meledakkan hulu ledak.

Komponen THAAD

THAAD terdiri dari empat elemen utama, yakni:

  • Pencegat: Menghancurkan rudal yang datang menggunakan kekuatan tumbukan.
  • Kendaraan peluncur: Truk bergerak yang membawa dan meluncurkan pencegat.
  • Radar: yang melacak dan mendeteksi ancaman dari jarak 870 hingga 3.000 km.
  • Sistem kendali tembakan: Mengkoordinasikan peluncuran dan penargetan pencegat.
Baterai THAAD standar mencakup enam peluncur yang dipasang di truk, masing-masing membawa hingga delapan pencegat, beserta peralatan radar dan radio.

Pengisian ulang setiap peluncur memakan waktu sekitar 30 menit, dan baterai penuh memerlukan 95 tentara AS untuk mengoperasikannya.

Apa yang membuat THAAD begitu akurat?

Yang membuat THAAD begitu akurat adalah sistem radar yang memasok informasi penargetannya, radar Pengawasan Radar Transportable/Angkatan Darat/Angkatan Laut, atau AN/TPY-2.

Sistem radar, yang dapat digunakan bersama baterai rudal, atau ditempatkan di kapal Angkatan Laut AS atau di instalasi lain, dapat mendeteksi rudal dengan dua cara.

Dalam mode forward, sistem ini dikonfigurasi untuk memperoleh dan melacak target pada jarak hingga 3.000 kilometer.

Sedangkan dalam mode terminalnya, sistem ini diarahkan ke atas untuk mengenai target saat turun, menurut Missile Defense Project.

Sebagai catatan, Iran berjarak sekitar 1.700 kilometer dari Israel.

(Tribunnews.com/Namira/Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan