Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran

Arab Saudi dengan tegas menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim sistem pencegat Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) ke Israel

Responsible Staatecraft
RUDAL ISRAEL - Tangkapan layar yang diambil Responsible Staatecraft, Arab Saudi dengan tegas menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim sistem pencegat Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) ke Israel. Arab berdalih penolakan dilakukan demi menjaga stabilitas kawasan sekaligus mengamankan kepentingan ekonominya. 

Setiap kali Israel meluncurkan Iron Dome untuk mencegat serangan Iran, biayanya bisa mencapai 40.000 dolar AS hingga 60.000 dolar AS, atau sekitar Rp650 juta hingga Rp1 miliar.

Sementara untuk sistem Arrow-3, biaya per rudal mencapai 2 hingga 3 juta dolar AS karena teknologinya dirancang untuk mencegat rudal di luar atmosfer bumi.

Selama konflik dengan Iran, sistem ini dilaporkan telah menembakkan ribuan rudal interseptor. Akibatnya, dalam waktu kurang dari dua minggu, stok rudal yang biasanya disiapkan untuk keadaan darurat terkuras habis.

AS Bujuk Sekutu Bantu Israel

Merespon ancaman krisis senjata yang dialami Israel, Kantor Kebijakan Departemen Pertahanan AS mulai membujuk sekutu-sekutu untuk berbagi sistem pencegat dengan Israel.

Upaya ini dipimpin oleh Christopher Mamaux, Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Kemitraan Global.

AS memandang Israel sebagai mitra utama, sehingga memperkuat pertahanannya menjadi prioritas kebijakan luar negeri dan militer.

Selain itu AS menilai peningkatan kemampuan pertahanan Israel dapat mencegah konflik meluas di kawasan.

Sistem pencegat tambahan dianggap dapat meredam potensi serangan besar yang bisa memicu perang regional.

AS sendiri diketahui hanya memiliki sekitar 25 persen pencegat rudal Patriot, namun beberapa persediaan sistem pencegat milik AS banyak digunakan untuk mendukung Ukraina.

Karena itu, Washington mendorong negara-negara sekutu untuk mengisi kekosongan dengan berbagi sistem pertahanan yang kompatibel dengan Iron Dome atau Patriot milik Israel.

Apa Itu THAAD?

Seperti dikutip dari NDTV dan CNN International, THAAD adalah sistem pertahanan rudal canggih yang dirancang untuk melawan ancaman rudal balistik jarak pendek dan menengah.

THAAD adalah satu-satunya sistem AS yang mampu mencegat target di dalam dan luar atmosfer.

THAAD mengalami penyempurnaan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap ancaman yang terus berkembang.

Bagaimana cara kerja THAAD?

Ilustrasi cara kerja THAAD
Ilustrasi cara kerja THAAD (X/sentdefender)

THAAD dirancang untuk mencegat rudal balistik yang datang pada "fase terminal" penerbangannya, atau tahap akhir sebelum rudal menghantam.

Sistem ini dapat menargetkan rudal baik di dalam maupun di luar atmosfer (endoatmosferik dan eksoatmosferik).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan