Starlink Alami Gangguan Global 2,5 Jam, Elon Musk Minta Maaf, SpaceX Janji Perbaiki Akar Masalah
Starlink alami gangguan global selama 2,5 jam. Elon Musk minta maaf, SpaceX janji perbaiki akar masalah agar tak terulang lagi.
TRIBUNNEWS.COM - Layanan internet satelit Starlink milik SpaceX mengalami gangguan besar secara global pada Kamis (24/7/2025).
Perusahaan menyatakan bahwa pemadaman pertama kali terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat dan mulai dipulihkan secara bertahap setelah dua jam 30 menit.
Sekitar pukul 03.00 dini hari, Starlink menyatakan sistem telah kembali normal.
"Starlink saat ini sedang mengalami gangguan jaringan dan kami sedang aktif menerapkan solusinya. Terima kasih atas kesabaran Anda, kami akan memberikan informasi terbaru setelah masalah ini teratasi," tulis akun resmi X Starlink, Jumat (25/7/2025), pukul 03.05 waktu setempat.
Pemadaman ini berlangsung selama sekitar dua setengah jam dan berdampak pada puluhan ribu pengguna di lebih dari 140 negara dan wilayah.
Melalui akun X resminya, Starlink menyatakan bahwa gangguan jaringan telah teratasi dan layanan kembali normal beberapa jam kemudian.
"Masalah jaringan telah teratasi, dan layanan Starlink telah dipulihkan. Kami memahami betapa pentingnya konektivitas dan mohon maaf atas gangguan ini," tulis X Starlink, Jumat (25/7/2025), pukul 07.18 waktu setempat.
Menurut laporan Al Jazeera, gangguan tersebut merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Starlink.
Starlink adalah layanan internet berbasis satelit milik perusahaan antariksa SpaceX, yang didirikan oleh miliarder Elon Musk.
Tujuannya adalah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah ke berbagai wilayah di dunia, terutama daerah terpencil atau yang sulit dijangkau jaringan kabel optik.
Starlink bekerja dengan mengoperasikan ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi (LEO/Low Earth Orbit) yang saling terhubung dan mentransmisikan sinyal ke terminal pengguna di Bumi berupa antena parabola kecil.
Baca juga: Grok 4 Milik Elon Musk Berperilaku Aneh, Bertanya Penciptanya Dulu sebelum Jawab Pertanyaan Pengguna
Hingga 2025, Starlink telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna di lebih dari 140 negara dan wilayah dan dianggap sebagai salah satu proyek konstelasi satelit terbesar dan paling ambisius dalam sejarah komunikasi global.
Sebanyak 61.000 pengguna melaporkan pemutusan jaringan melalui situs pelacak pemadaman Downdetector, dengan puncaknya terjadi sekitar pukul 15.00 waktu Pantai Timur Amerika Serikat atau pukul 19.00 GMT.
Gangguan Akibat Kegagalan Jaringan Inti
Wakil Presiden Teknik Starlink di SpaceX, Michael Nicolls, mengungkapkan bahwa gangguan disebabkan oleh kegagalan pada layanan perangkat lunak internal utama yang mengelola jaringan inti.
“Pemadaman ini disebabkan oleh kegagalan layanan perangkat lunak internal utama yang mengoperasikan jaringan inti,” tulis Nicolls dalam pernyataannya di platform X.
“Kami mohon maaf atas gangguan sementara ini dan berkomitmen penuh untuk menemukan akar masalah serta memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” tambahnya.
SpaceX, atau Space Exploration Technologies Corp., bermarkas di Hawthorne, California, Amerika Serikat.
Tepatnya, kantor pusat mereka berlokasi di 1 Rocket Road, Hawthorne, CA 90250.
Bangunan ini dulunya merupakan pabrik milik Boeing yang kemudian diubah menjadi markas utama SpaceX.
Di sinilah berbagai proyek ambisius Elon Musk dilahirkan—mulai dari perancangan dan produksi roket Falcon 9 dan Falcon Heavy, hingga pengembangan kapsul Dragon dan satelit internet Starlink.
Kantor pusat ini menjadi pusat kendali utama bagi misi eksplorasi luar angkasa SpaceX yang kini mendunia.
Starlink sendiri merupakan layanan internet satelit yang dibangun SpaceX sejak 2020.
Lebih dari 8.000 satelit telah diluncurkan ke orbit rendah Bumi.
Jaringannya banyak digunakan oleh industri transportasi, militer, dan komunitas terpencil yang tidak memiliki akses terhadap jaringan internet kabel atau fiber optik.
Baca juga: Turki Blokir Akses Grok, AI Buatan Elon Musk Dituding Anti-Erdogan
Dalam beberapa bulan terakhir, SpaceX fokus memperbarui jaringan Starlink untuk mengakomodasi permintaan akan kecepatan dan bandwidth yang lebih tinggi.
Elon Musk Minta Maaf
Elon Musk, CEO dan pendiri SpaceX, juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung di X.
"Layanan akan segera dipulihkan. Mohon maaf atas gangguan ini. SpaceX akan memperbaiki akar permasalahannya agar hal ini tidak terulang kembali," tulis Elon Musk di akun Xnya, Jumat (25/7/2025), pukul 03.30 waktu setempat.
Elon Musk sendiri merupakan seorang pengusaha visioner yang dikenal memiliki portofolio perusahaan di bidang teknologi tinggi dan masa depan.
Ia mendirikan dan memimpin SpaceX, perusahaan luar angkasa yang bercita-cita menjadikan manusia sebagai spesies antarplanet.
Di sektor otomotif dan energi bersih, Musk menjabat sebagai CEO Tesla, produsen mobil listrik dan teknologi baterai terkemuka di dunia.
Tak berhenti di situ, Musk juga ikut mendirikan Neuralink, perusahaan neuroteknologi yang mengembangkan antarmuka otak-komputer, serta The Boring Company, yang fokus pada inovasi transportasi bawah tanah.
Pada 2022, ia mengakuisisi Twitter dan mengubahnya menjadi X Corp., dengan ambisi membangun aplikasi multifungsi ala “super app”.
Selain itu, pada 2023, ia meluncurkan xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang disebutnya dirancang untuk “memahami realitas secara mendalam”.
Dengan beragam perusahaan tersebut, Elon Musk memposisikan dirinya bukan hanya sebagai industrialis, tetapi juga sebagai arsitek masa depan teknologi dunia
Militer Ukraina Kena Dampak
Dikutip dari Suspilne, selain berdampak pada pengguna sipil, gangguan Starlink ini juga mempengaruhi militer Ukraina.
Baca juga: Harta Elon Musk Rontok, Menyusut Rp194 Triliun Gegara Bikin Partai Politik Baru
Mayor Robert Brovdy dari Pasukan Sistem Tak Berawak Ukraina mengatakan bahwa terminal Starlink militer tidak berfungsi sejak pukul 22.20 waktu setempat.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh militer Ukraina kepada media Suspilne.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
![]() |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
![]() |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
![]() |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.