Kondisi Memburuk Usai Keracunan, Dokter Minta Netanyahu Rehat Tangani Urusan Negara

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dinyatakan mengalami radang usus akibat keracunan makanan basi pada Minggu (20/7/2025).

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Kantor Perdana Menteri (PMO). Menurut pernyataan PMO, Netanyahu mulai merasa tidak enak badan sejak Minggu malam.

Ia kemudian diperiksa langsung di rumah dinasnya oleh Dr. Alon Hershko, Direktur Departemen Penyakit Dalam di Rumah Sakit Universitas Hadassah – Ein Kerem.

Setelah melewati proses pemeriksaan, Dr. Hershko menyatakan bahwa Netanyahu mengalami radang usus disertai dengan dehidrasi ringan, akibat konsumsi makanan basi.

Sejauh ini Netanyahu telah diberikan infus cairan untuk menstabilkan kondisi tubuhnya.

Agar pemulihan lebih maksimal, orang nomor satu di Israel itu disarankan untuk istirahat total selama tiga hari dan diminta mengurus negaranya dari rumah sakit.

“Sesuai instruksi dokter, Perdana Menteri akan beristirahat total di rumah selama tiga hari dan menjalankan tugas kenegaraan dari sana,” demikian isi pernyataan PMO.

Sorotan Publik atas Riwayat Kesehatan Netanyahu

Kondisi kesehatan Netanyahu sebelumnya memang kerap menjadi perhatian publik.

Salah satu momen paling serius terjadi pada Juli 2023, ketika Netanyahu secara mendadak harus menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung.

Sebelumnya, ia sempat dirawat karena mengalami dehidrasi setelah berada di bawah sinar matahari terlalu lama.

Baca juga: Netanyahu Keracunan Makanan dan Harus Istirahat 3 Hari, Sidang Korupsi Ditunda hingga September

Namun kemudian terungkap bahwa ia sudah mengalami masalah konduksi jantung selama bertahun-tahun.

Kemudian pada tahun 2024 Pemimpin Israel itu kembali menjalani operasi prostat dan hernia, serta sempat absen dari berbagai kegiatan kenegaraan karena flu.

Netanyahu Tertunda Hadiri Sidang

Imbas dari sakit yang dialaminya, Netanyahu juga dipastikan absen dari sidang di Pengadilan Distrik Tel Aviv yang dijadwalkan hari ini, Senin (21/7/2025).

Ia seharusnya memberikan kesaksian dalam kasus dugaan korupsi yang tengah berlangsung, karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan, kuasa hukum Netanyahu, Amit Hadad, mengajukan permohonan penundaan persidangan kepada pihak pengadilan.

Jaksa penuntut umum menyetujui permintaan tersebut, dan awalnya direncanakan bahwa Netanyahu akan bersaksi pada Rabu (23/7/2025) dan Kamis (24/7/2025).