Konflik Palestina Vs Israel
Israel Renggut 92 Nyawa Pencari Bantuan di Gaza, 19 Warga Palestina Lainnya Tewas karena Kelaparan
Pasukan Israel menembak 92 warga Palestina yang mencari bantuan di Gaza. Sementara itu, 19 lainnya dilaporkan meninggal akibat kelaparan.
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 92 warga Palestina dilaporkan tewas setelah ditembak pasukan Israel saat berusaha mencari bantuan makanan di Gaza.
Sementara itu, 19 orang lainnya, termasuk anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dalam satu hari terakhir.
Menurut laporan Al Jazeera pada Sabtu (20/7/2025), sebanyak 79 orang tewas di Gaza utara, dekat perlintasan Zikim.
Sementara 13 orang lainnya ditembak saat berada di dua titik distribusi bantuan di Rafah dan Khan Younis, wilayah selatan Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza juga mengonfirmasi bahwa 19 warga meninggal karena kelaparan pada hari yang sama, termasuk sejumlah anak-anak.
Pihak kementerian memperingatkan bahwa ratusan orang lainnya, khususnya anak-anak dan perempuan, berada dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi yang parah.
Penembakan saat Konvoi Bantuan Datang
Pasukan Israel mengakui melakukan penembakan di Zikim, dengan dalih menanggapi "ancaman langsung terhadap pasukan".
Tidak ada bukti untuk menguatkan klaim tersebut.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) membantah pernyataan Israel dan menyebut para korban adalah warga sipil yang hanya mencoba mendapatkan makanan.
Penembakan disebut terjadi tidak lama setelah 25 truk bantuan melintasi pos Zikim.
Baca juga: Kekejian Israel Berlanjut, 30 Lebih Warga Gaza Tewas Ditembak saat Cari Bantuan Makanan
"Kerumunan warga sipil yang menunggu bantuan ditembaki oleh tank, penembak jitu, dan senjata lainnya," kata WFP.
WFP memperingatkan bahwa Gaza kini menghadapi tingkat kelaparan yang "belum pernah terjadi sebelumnya'.
Hampir sepertiga populasi tidak makan selama berhari-hari, dan sekitar 90.000 perempuan serta anak-anak memerlukan perawatan gizi darurat.
Kondisi Kemanusiaan Memburuk
Direktur Lembaga Bantuan Medis Palestina di Gaza, Dr Mohammed Abu Afash, mengatakan jumlah pasien kelaparan yang datang ke rumah sakit terus meningkat, tetapi fasilitas kesehatan kekurangan sumber daya.
"Kita sedang menuju ke tempat yang tidak diketahui. Malnutrisi pada anak-anak telah mencapai tingkat tertinggi," ujarnya kepada Al Jazeera.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.