Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1243: Ukraina Tolak Ultimatum, Rusia Serang dengan Ratusan Drone
Memasuki hari ke-1243 invasi, Ukraina menolak tuntutan Rusia. Moskow membalas dengan serangan masif drone dan rudal ke wilayah Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-1243 pada Minggu (20/7/2025).
Perang ini bermula dari operasi militer khusus yang dilancarkan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Ppertarungan dua negara ini mendapat sorotan di abad ke-21.
Sejumlah perkembangan perang pun terjadi pada Minggu hari ini.
Misalnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang menyatakan, Kyiv telah mengusulkan putaran baru perundingan damai dengan Moskow.
Pernyataan itu disampaikan pada Sabtu (19/7/2025) malam, beberapa jam setelah serangan Rusia kembali menewaskan warga sipil di Ukraina.
"Momentum negosiasi harus ditingkatkan," ujar Zelensky dalam pidato malam hari, dikutip dari The Guardian.
Ia menambahkan Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, Rustem Umerov mengusulkan pertemuan berikutnya dengan pihak Rusia minggu depan.
Selain itu, berikut sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1243, Minggu (20/7/2025).
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1243:
1. Ukraina Tolak Tuntutan Rusia
Pada perundingan bulan lalu, Rusia mengajukan sejumlah tuntutan kepada Ukraina
Di antaranya, Moskow menuntut agar Kyiv menyerahkan lebih banyak wilayah dan menolak segala bentuk dukungan militer dari Barat.
Baca juga: Rusia: Satelit Eropa yang Bantu Ukraina Jadi Target Sah Serangan Pengacau Sinyal
Pemerintah Ukraina menolak tuntutan tersebut dan menyebutnya tidak dapat diterima.
Kyiv juga mempertanyakan pentingnya negosiasi lanjutan jika Rusia tidak bersedia memberikan konsesi.
Dua putaran perundingan sebelumnya di Istanbul gagal membuahkan kesepakatan gencatan senjata.
Hasil paling signifikan dari perundingan itu hanya berupa pertukaran tahanan dan jenazah tentara dalam skala besar.
2. Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone
Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina pada Sabtu (19/7/2025) malam, menggunakan ratusan drone.
Zelensky menyebut setidaknya satu orang tewas dalam serangan tersebut.
Menurut Zelensky, Rusia menembakkan lebih dari 300 drone serta lebih dari 30 rudal jelajah ke sedikitnya 10 wilayah di Ukraina.
Jumlah drone yang dikerahkan dalam satu malam melebihi total yang digunakan selama beberapa bulan penuh di tahun 2024.
Para analis memperkirakan intensitas serangan semacam ini kemungkinan akan terus meningkat.
3. Rudal Rusia Tewaskan Dua Warga di Dnipropetrovsk
Dua orang dilaporkan tewas setelah rudal Rusia menghantam wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina tengah.
Dnipropetrovsk yang baru-baru ini kembali menjadi sasaran pasukan Rusia merupakan pusat industri penting.
Serangan besar terjadi di kota Pavlohrad pada Sabtu (19/7/2025) pagi, sebagai bagian dari gelombang serangan nasional.
Gubernur wilayah, Sergiy Lysak, mengatakan serangan menghancurkan fasilitas umum di kota Vasylkivska.
Fasilitas yang rusak termasuk klinik rawat jalan, sebuah sekolah, dan lembaga budaya.
Sejumlah rumah dan kendaraan pribadi juga turut terdampak.
4. Odesa Dihantam Drone dan Rudal
Satu orang tewas di kota pelabuhan Odesa akibat serangan drone dan rudal dari Rusia.
Menurut Wali Kota Hennadii Trukhanov, lebih dari 20 drone dan satu rudal menghantam kota tersebut.
Lima orang berhasil diselamatkan dari kebakaran di sebuah gedung apartemen.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.242, Eropa Menggeruduk Rusia dengan Sanksi
Presiden Zelensky menyebut enam orang lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk satu anak.
Selain Odesa, infrastruktur penting di wilayah Sumy, timur laut Ukraina, juga mengalami kerusakan.
5. Rusia Tembak Jatuh 71 Drone Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan menembak jatuh 71 pesawat nirawak Ukraina hingga Sabtu malam.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan 13 drone ditembak jatuh saat mendekati ibu kota Rusia.
Serangan tersebut juga menyebabkan gangguan transportasi besar di wilayah Rostov.
Rusia terpaksa menghentikan layanan kereta api selama empat jam.
Akibatnya, terjadi penundaan panjang dan seorang pekerja kereta api dilaporkan terluka.
6. Ukraina Tuding Rusia Deportasi Warganya ke Georgia
Ukraina menuduh Rusia telah mendeportasi warganya ke wilayah perbatasan Georgia tanpa dokumen resmi.
Tuduhan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, pada Sabtu (19/7/2025).
Ia mengatakan Moskow meningkatkan praktik pengusiran terhadap warga Ukraina, termasuk mantan tahanan.
Sebagian besar warga yang dideportasi terjebak di zona transit dan tidak memiliki identitas sah.
"Ini adalah bentuk baru dari pemanfaatan deportasi sebagai senjata oleh Rusia," kata Sybiha.
Belum ada tanggapan dari pemerintah Rusia atas tuduhan tersebut.
Baca juga: Lebih dari 80 Persen Tank M1A1 Abrams di Ukraina Hancur, Australia Tetap Suplai 49 Unit ke Kyiv
7. Serangan Drone Rusia di Zaporizhia
Dua perempuan dilaporkan terluka akibat serangan pesawat nirawak (drone) Rusia di wilayah Zaporizhia, Ukraina tenggara, Suspilne melaporkan.
Serangan terjadi di distrik Vasylivka dan menyebabkan kerusakan pada properti warga sipil.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.