Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.239, AS Tunggu Respons Putin usai Persenjatai Ukraina

Perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.239 pada Rabu hari ini, AS mengantisipasi tanggapan Putin setelah Trump meloloskan pengiriman senjata ke Ukraina.

Kremlin
PUTIN DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Jumat (14/2/2025) dari website resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu di sela-sela acara G20 di Hamburg, Jerman pada 7 Juli 2017. Pada perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.239, AS menunggu tanggapan Putin setelah Trump meloloskan pengiriman senjata ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Memasuki perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.239 pada Rabu (16/7/2025) dini hari waktu setempat, drone dan rudal Rusia menyerang wilayah Ukraina yang terpisah jauh, dengan sedikitnya dua orang dilaporkan tewas.

Layanan darurat nasional melaporkan dua kematian dalam serangan drone di sebelah timur kota Kharkiv di timur laut dekat kota Kupiansk. 

Gubernur daerah di Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengatakan sedikitnya 17 ledakan tercatat dalam serangan drone selama 20 menit yang menyebabkan tiga orang terluka. 

Di Vinnytsia, pejabat setempat, Natalya Zabolotna, melaporkan adanya informasi tentang empat orang terluka akibat serangan Rusia.

Sebelumnya, serangan Rusia pada Selasa sore menewaskan tiga orang di Kupiansk dan Sumy, kata otoritas Ukraina

Sementara itu, para pejabat Rusia mengatakan serangan pesawat nirawak Ukraina di kota Voronezh, Ukraina barat, melukai 27 orang.

Trump: Dia Tak Seharusnya Mengebom Moskow

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tidak seharusnya mengebom kota Moskow.

Pernyataannya muncul segera setelah Financial Times melaporkan ia telah bertanya kepada Zelensky apakah ia dapat mengebom kota Moskow dan St. Petersburg, dan secara pribadi mendorong Ukraina untuk meningkatkan serangan mendalam terhadap Rusia.

"Tidak, ia seharusnya tidak menargetkan Moskow," kata Trump pada hari Selasa ketika ditanya apakah presiden Ukraina harus menyerang ibu kota Rusia.

Ketika ditanya apakah ia bermaksud memasok Ukraina dengan senjata yang dapat menjangkau lebih jauh ke wilayah Rusia, Trump menjawab, "Kami tidak bermaksud melakukan itu."

Baca juga: Rusia Diduga Pakai Senjata Kimia Perang Dunia 1 untuk Serang Ukraina: Bisa Bakar Kulit dan Mata

AS Antisipasi Respons Putin soal Trump Persenjatai Ukraina

Duta Besar AS untuk NATO, Matthew Whitaker, mengonfirmasi pihaknya sedang menunggu tanggapan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terhadap pernyataan Trump mengenai dukungan militer untuk Kyiv.

"Jelas bahwa dia (Putin) tidak hanya akan menanggapi fakta bahwa senjata Amerika semakin mudah didapat oleh Ukraina, dengan mengorbankan Eropa, tetapi juga tarif yang dikenakan pada Tiongkok, India, dan negara-negara lain yang membeli minyak Rusia," ujar Whitaker dalam sebuah wawancara di Fox News.

Menurut Whitaker, keputusan Trump untuk memasok senjata ke Kyiv dengan mengorbankan Eropa akan menjadi langkah besar untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Trump mengatakan kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, di Gedung Putih, Ukraina akan segera menerima 17 rudal Patriot dari negara yang saat ini tidak membutuhkannya.

Namun, pernyataan Trump tidak jelas apakah yang ia maksud adalah seluruh kompleks pertahanan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved