Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Janji Kirim Senjata ke Ukraina, Zelensky Sambut dengan Ucapan Terima Kasih
Presiden Volodymyr Zelensky menyambut janji Donald Trump kirim sistem rudal Patriot dan mendorong kesepakatan damai dengan Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas komitmennya mendukung Ukraina dan upaya mendorong perdamaian.
Asharq Al-Awsat melaporkan bahwa Zelensky menyebut percakapan telepon dengan Trump pada Senin (14/7/2025) sebagai “sangat baik”.
"Saya berterima kasih atas kesediaan mendukung Ukraina dan bekerja sama untuk menghentikan pembunuhan serta membangun perdamaian yang langgeng dan adil," tulis Zelensky di Telegram dan X.
Keduanya sepakat untuk berbicara lebih sering dan terus mengoordinasikan langkah-langkah ke depan guna memperkuat pertahanan Ukraina.
Pembahasan yang dibicarakan keduanya juga mencakup perlindungan warga dari serangan Rusia dan penguatan sistem pertahanan udara negara tersebut.
AP7AM melaporkan bahwa Trump sebelumnya telah mengumumkan rencana pengiriman sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina, senjata yang sangat dibutuhkan di tengah gempuran Rusia.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih bersama Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap negara-negara yang membeli minyak, gas, dan uranium dari Rusia.
Ia memberikan tenggat waktu 50 hari agar Rusia menyetujui kesepakatan damai, jika tidak, tarif berat akan diberlakukan.
"Kami sangat tidak senang dengan mereka. Jika kita tidak memiliki kesepakatan dalam 50 hari, akan ada tarif sekitar 100 persen," ujar Trump.
Zelensky juga mengadakan percakapan terpisah dengan Mark Rutte, yang memberinya informasi tentang hasil pertemuannya dengan Trump di Washington.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.238, Zelensky Puji Trump setelah Diberi Senjata
Menurut laporan Asharq Al-Awsat, percakapan tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi antara Eropa dan Amerika Serikat untuk terus mendukung Ukraina.
Zelensky mengatakan AS, Jerman, dan Norwegia akan menyediakan tambahan sistem Patriot dan pengiriman senjata lain untuk melindungi rakyat Ukraina dari serangan Rusia.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan tekanan terhadap Rusia untuk menyelamatkan nyawa warga sipil dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukraina
1. Zelensky Ajukan Svyrydenko Jadi PM Baru
Zelensky mencalonkan Yulia Svyrydenko sebagai perdana menteri baru Ukraina, The Guardian melaporkan.
Ia juga berencana memindahkan Denys Shmyhal, yang telah lama menjabat sebagai perdana menteri, ke posisi menteri pertahanan.
Langkah ini meningkatkan kemungkinan Rustem Umerov, menteri pertahanan saat ini, akan menjadi duta besar Ukraina untuk Washington.
Zelensky menyebut Svyrydenko, 39 tahun, seorang ekonom, diharapkan memimpin pemerintahan dan "memperbarui kinerjanya secara signifikan".
Ia juga mengatakan "pengalaman luas" Shmyhal akan "berharga dalam posisi menteri pertahanan Ukraina".
Menurutnya, kementerian pertahanan adalah tempat di mana "sumber daya, tugas, dan tanggung jawab terbesar negara saat ini terkonsentrasi".
Svyrydenko menyatakan akan mendorong deregulasi, memangkas birokrasi, melindungi bisnis, dan mengurangi pengeluaran non-kritis.
Ia ingin konsentrasi penuh sumber daya negara untuk pertahanan dan pemulihan pascaperang.
Baca juga: Rusia: Drone Ukraina Menyerang Pusat Pelatihan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia
"Aparat negara tidak berhak menyia-nyiakan sumber daya dan potensi negara kita," ujarnya.
"Ukraina pantas menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Eropa."
Nominasi ini masih memerlukan persetujuan parlemen.
2. Eks Perwira AS Akui Sebar Rahasia ke Kencan Online
Seorang pensiunan perwira Angkatan Darat AS yang bekerja sebagai pegawai sipil di Angkatan Udara mengaku bersalah atas konspirasi menyebarkan informasi rahasia tentang perang Rusia-Ukraina.
David Slater, 64 tahun, memiliki izin kerahasiaan tingkat tinggi saat membocorkan informasi itu di platform kencan daring asing.
Ia mengaku bersalah atas satu dakwaan sebagai bagian dari kesepakatan, yang membuat dua dakwaan lain dibatalkan.
Slater dijadwalkan akan dijatuhi hukuman pada 8 Oktober.
Jaksa dan pengacaranya sepakat hukuman yang diusulkan berkisar antara lima tahun sepuluh bulan hingga tujuh tahun tiga bulan penjara.
Pemerintah merekomendasikan hukuman pada batas terendah dari rentang tersebut.
3. Drone Rusia Tewaskan Dua Warga di Kherson
Baca juga: Donald Trump Umumkan Rencana AS akan Mengirimkan Rudal Patriot ke Ukraina, Kecewa kepada Putin
Drone Rusia menewaskan dua orang pada hari Senin di wilayah Kherson, Ukraina selatan.
Gubernur Oleksander Prokudin mengatakan seorang perempuan tewas di kota utama wilayah tersebut, Kherson.
Seorang pria juga tewas di daerah utara kota di sepanjang Sungai Dnipro.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Jerman dan Swedia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai IL-20M Rusia di Atas Laut Baltik |
---|
Moskow Diguyur Serangan Drone Besar-besaran Ukraina, Kilang Gazprom Kena Hantam 2 Kali dalam Sepekan |
---|
Kemenkeu Rusia Usulkan Kenaikan PPN Jadi 22 Persen untuk Danai Perang Ukraina |
---|
Trump Yakin Ukraina Bisa Rebut Kembali Semua Wilayah dari Rusia, Desak NATO Stop Impor Minyak |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.309, Zelensky: Putin sedang Tes Kelemahan NATO |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.