Konflik Iran Vs Israel
Iran Ragukan Gencatan Senjata dengan Israel, Siapkan Skenario Militer Hadapi Israel
Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh menyatakan bahwa Republik Islam tidak mempercayai gencatan senjata saat ini berlaku dengan Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh menyatakan bahwa Republik Islam tidak mempercayai gencatan senjata saat ini berlaku dengan Israel.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa Iran telah menyiapkan sejumlah skenario militer untuk menghadapi kemungkinan terjadinya konflik baru.
Pernyataan ini disampaikan Nasirzadeh dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler pada Senin (14/7/2025).
"Republik Islam tidak mempercayai gencatan senjata," tegas Nasirzadeh, dikutip dari kantor berita pemerintah IRNA.
"Oleh karena itu, kami telah mengantisipasi berbagai skenario untuk setiap petualangan baru," tambahnya.
Nasirzadeh menegaskan bahwa Iran tidak berniat memperluas peperangan atau menambah ketidakamanan di kawasan.
Namun, Iran siap memberikan respons yang tegas dan penuh penyesalan terhadap setiap bentuk agresi dari pihak manapun.
"Kami tidak bermaksud memperluas perang dan ketidakamanan di kawasan ini, tetapi kami siap memberikan respons yang tegas dan penuh penyesalan terhadap setiap tindakan agresi," tegasnya.
Dalam pernyataannya, Nasirzadeh juga menyoroti waktu serangan Israel ke Iran yang terjadi bersamaan dengan proses negosiasi diplomatik.
"Serangan terhadap Iran terjadi selama negosiasi. Kami telah membuktikan kepada dunia bahwa kami tidak menentang dialog dan negosiasi," terangnya.
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak 13 Juni.
Baca juga: 3 Pelajaran dari Perang 12 Hari, Gencatan Senjata Iran-Israel Hanya Jeda Sebelum Konfrontasi Total?
Saat itu Israel melancarkan kampanye udara besar-besaran terhadap beberapa fasilitas militer dan nuklir Iran.
Serangan ini menewaskan ratusan warga sipil Iran dan memicu balasan dari Iran yang menewaskan 27 warga Israel.
Atas adanya serangan tersebut, menyebabkan perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang semula dijadwalkan berlangsung di Muscat pada 15 Juni akhirnya dibatalkan.
Tak hanya itu, Amerika Serikat juga turut terlibat langsung dalam konflik Iran-Israel melalui operasi militer bertajuk Midnight Hammer pada 22 Juni 2025, lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.