Wanita Rusia dan 2 Putrinya Ditemukan Tinggal 7 Tahun di Dalam Gua India
Warga Rusia, Nina Kutina (40 tahun), ditemukan tinggal bersama kedua putrinya di sebuah gua terpencil dekat Gokarna di Karnataka, India.
TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Warga Rusia, Nina Kutina (40 tahun), ditemukan tinggal bersama kedua putrinya di sebuah gua terpencil dekat Gokarna di Karnataka, India.
Saat ditemukan dia mengirimkan pesan emosional kepada temannya dan mengatakan bahwa kehidupan nyaman dan tenteram di hutan.
Polisi meyakinkan Kutina, yang visanya telah habis masa berlakunya bertahun-tahun lalu, untuk kembali ke kota tersebut.
Alasannya daerah tempat tinggalnya rawan longsor dan terdapat banyak ular berbisa.
Untuk sementara mereka ditampung di sebuah pusat penampungan perempuan di Karwar.
Petugas juga telah memulai proses deportasi perempuan tersebut dan anak-anaknya yang masih di bawah umur.
Dalam pesan emosional kepada temannya dan seorang polisi melalui WhatsApp, Kutina menulis dalam bahasa Rusia dan mengatakan bahwa kehidupan mereka di gua telah berakhir.
"Tidak sekali pun seumur hidup kami ada ular yang pernah menyakiti kami. Tidak ada satu pun hewan yang menyerang kami. Selama bertahun-tahun, satu-satunya hal yang kami takuti adalah manusia," kata pesan itu.
Merinci kehidupan mereka di hutan, ia berkata, “Saya bisa mendengar air hujan mengalir melalui dinding rumah. Jika hujan terus berlanjut, dinding akan mulai bocor. Sama seperti di dalam gua. Ular bisa merayap masuk ke dalam rumah — ke toilet, kamar mandi, dapur, bahkan mangkuk toilet. Apa yang disebut "perlindungan anak" itu omong kosong belaka. Ketakutan yang sama sekali tidak berdasar. Di rumah mewah mereka, sama seperti di dalam gua — hanya lebih buruk. Karena selain masalah yang sama, ada tumpukan hal negatif, bukan positif. Dan kedua tumpukan itu sangat besar.”
Berbicara mengenai pesan Kutina, Narayana M, Kepala Polisi Uttara Kannada mengatakan bahwa Kutina tampak “sangat kecewa dengan manusia namun tetap berbelas kasih dan memiliki landasan spiritual”.
Selama penyelidikan, catatan menunjukkan bahwa wanita itu a tiba di gua dengan visa bisnis yang berlaku mulai 18 Oktober 2016 hingga 17 April 2017.
Melebihi batas waktu tersebut dan telah diberikan izin keluar oleh FRRO (Kantor Registrasi Regional Orang Asing) di Panaji, Goa pada 19 April 2018.
"Ia kemudian pergi ke Nepal dan meninggalkan negara itu pada 8 September 2018, lalu kembali lagi ke India. Mengingat situasi ini, perempuan asing tersebut dan kedua putrinya yang masih kecil telah ditampung dengan aman di Pusat Penerimaan Perempuan di Karwar di bawah Departemen Perempuan dan Kesejahteraan Anak demi perlindungan mereka," tambah SP.
Polisi mengatakan kedua putri Kutina lahir di India saat ia bersembunyi.
Namun ia menolak membahas ayah mereka, kata petugas, seraya menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah ia menerima perawatan medis saat melahirkan.
Sementara itu, para ahli hukum mengatakan bahwa proses deportasi itu rumit dan dapat menghabiskan banyak waktu dan uang Kutina karena baik pemerintah India maupun pemerintah Rusia kemungkinan besar tidak akan membiayai perjalanan mereka.
Sumber: Hindustan Times
Setelah 17 Tahun, India Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia BWF 2026 |
![]() |
---|
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
![]() |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
![]() |
---|
China Pamer Keakraban dengan 'Teman Baru', Sukses Kumpulkan Kekuatan yang Tak Berpihak pada Barat |
![]() |
---|
KTT SCO di China, Putin Panggil Modi dengan Sapaan Akrab ‘Dear Friend’ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.