Sabtu, 4 Oktober 2025

Kecelakaan Pesawat Air India

Profil 2 Pilot Air India: Sosok di Balik Kokpit Tragedi Maut

Profil dua pilot Air India dalam tragedi AI171: Kapten Sabharwal dan Clive Kunder, sosok di balik kokpit tragedi maut 269 korban jiwa.

Editor: Glery Lazuardi
X @CISFHQrs
AIR INDIA JATUH - Kapten Sumeet Sabharwal dan kopilot Clive Kunder adalah dua sosok pilot di balik penerbangan maut AI171 yang jatuh di Ahmedabad, menewaskan 260 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, AHMEDABAD - Tragedi jatuhnya pesawat Air India AI171 pada Kamis (12/6/2025) yang menewaskan 260 orang menyisakan duka mendalam. 

Sorotan publik kini tertuju pada dua sosok di balik kokpit: Kapten Sumeet Sabharwal, pilot senior berpengalaman, dan Clive Kunder, kopilot muda yang penuh semangat sejak remaja.

Dalam laporan awal yang dirilis oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB), sakelar bahan bakar diketahui beralih ke posisi mati sesaat setelah lepas landas, menyebabkan kebingungan di kokpit.

Kedua pilot berada dalam tekanan tinggi menghadapi kondisi kritis tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Tragis Kecelakaan Air India: Sakelar Mati, 260 Nyawa Melayang

Kapten Sumeet Sabharwal: 15 Ribu Jam Terbang, Sosok yang Tenang

Kapten Sabharwal, 56 tahun, adalah pilot veteran Air India dengan 15.638 jam terbang, termasuk 8.596 jam khusus di Boeing 787.

Ia memegang lisensi pilot transportasi maskapai yang masih berlaku hingga 2026.

Dalam kariernya, ia telah mengantongi izin menerbangkan berbagai jenis pesawat, seperti Boeing 787, 777, dan Airbus A310.

Sebelum penerbangan tragis itu, Sabharwal dilaporkan sempat menghubungi keluarganya dari bandara, meyakinkan mereka bahwa ia akan menelepon lagi setelah mendarat di London.

Seorang rekan yang pernah terbang bersamanya menggambarkan Sabharwal sebagai sosok "pria yang tenang dan andal."

MOMEN SEBELUM JATUH- Momen beberapa saat sebeluim pesawat Air India jatuh. Pesawat Air India jatuh di atas ruang makan B.J. Korsel Medical College, akibatnya banyak mahasiswa tewas saat makan siang.
MOMEN SEBELUM JATUH- Momen beberapa saat sebeluim pesawat Air India jatuh. Pesawat Air India jatuh di atas ruang makan B.J. Korsel Medical College, akibatnya banyak mahasiswa tewas saat makan siang. (Tangkapan layar X/@PilotPoli)

Clive Kunder: Kopilot Muda yang Sudah Bercita-cita Sejak Sekolah

Clive Kunder, 32 tahun, adalah kopilot pesawat dengan 3.403 jam terbang, di antaranya 1.128 jam pada Boeing 787.

Ia mengantongi lisensi pilot komersial sejak 2020 dan bergabung dengan Air India pada 2017.

Media India menyebutkan bahwa sejak masa sekolahnya, Kunder telah menunjukkan semangat tinggi untuk menjadi pilot.

Ia juga memiliki izin menerbangkan Cessna 172 dan Piper PA-34 Seneca sebagai pilot-in-command, serta Airbus A320 dan Boeing 787 sebagai co-pilot.

Kunder menjadi salah satu dari sekian banyak korban dalam tragedi ini.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari keluarganya terkait insiden tersebut.

Kronologi Kecelakaan AI171

Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner yang membawa 242 orang, termasuk 12 awak, jatuh di kampus perguruan tinggi kedokteran B.J. Medical College, Ahmedabad, beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel.

Ledakan besar mengakibatkan gumpalan asap hitam membubung tinggi, menghancurkan bangunan dan menewaskan puluhan orang di darat.

Rekaman video menunjukkan pesawat tidak jatuh bebas, tetapi tampak seperti meluncur rendah sebelum akhirnya meledak dalam bola api. H

anya satu penumpang, Viswash Kumar Ramesh, yang selamat dan sempat melakukan panggilan video kepada keluarganya setelah kecelakaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Penerbangan Air India Menuju Bali Kembali ke Delhi Karena Erupsi Gunung Lewotobi

Penyebab Masih Diselidiki

AAIB India masih menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.

Dugaan awal mengarah pada sakelar bahan bakar yang tiba-tiba beralih ke posisi cutoff, menyebabkan mesin kehilangan daya.

Tidak diketahui apakah sakelar tersebut berpindah karena kesalahan teknis atau intervensi manusia.

Air India menyatakan bekerja sama penuh dengan penyelidikan. Pemerintah Inggris dan AS juga telah menyatakan akan mengirim penyelidik untuk membantu.

(ASIAONE/TRIBUNNEWS)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved