Selasa, 30 September 2025

Fito, Gembong Narkoba Paling Dicari Ekuador Setuju Diekstradisi ke AS atas Kasus Kokain dan Senjata

Adolfo Macías, gembong narkoba paling terkenal di Ekuador yang dikenal dengan nama Fito, setuju untuk diekstradisi ke Amerika Serikat.

Angkatan Bersenjata Ekuador / AFP
GEMBONG NARKOBA. - Gambar selebaran yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Ekuador menunjukkan Adolfo Macias, alias Fito, pemimpin geng kriminal Los Choneros, saat dipindahkan ke kompleks keamanan maksimum The Rock di dalam Lembaga Pemasyarakatan Zonal No 8 di Guayaquil, Ekuador, selama operasi gabungan oleh Polisi dan Militer di fasilitas tersebut, Ekuador, pada 12 Agustus 2023. Pasukan gabungan berkekuatan 4.000 orang melakukan operasi keamanan di penjara dalam rangka keadaan darurat yang diumumkan di negara itu pada 10 Agustus, menyusul pembunuhan terhadap calon presiden populer Fernando Villavicencio. Ekuador, terletak di antara produsen kokain utama Kolombia dan Peru dan dengan kontrol yang lebih longgar, telah menjadikannya pusat saraf baru untuk perdagangan narkoba global. (foto arsip 2023/Angkatan Bersenjata Ekuador / AFP 

Lebih dari 70 persen kokain dunia kini melewati pelabuhan Ekuador.

Negara itu menyita 294 ton narkoba pada 2024—angka rekor menurut data pemerintah.

Macias, mantan sopir taksi yang berubah jadi bos narkoba, telah dipenjara sejak 2011 menjalani hukuman 34 tahun atas kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, dan pembunuhan.

Selama di penjara, ia dikenal menikmati kemewahan, termasuk pesta ulang tahun dengan kembang api dan kunjungan tamu perempuan.

Rekaman yang disiarkan CNN menunjukkan Macías merayakan dengan musik mariachi dan memamerkan ayam jago aduan di selnya.

Ia juga meraih gelar sarjana hukum di balik jeruji.

Macias pernah dicurigai terlibat dalam pembunuhan kandidat presiden Ekuador Fernando Villavicencio pada 2023.

Baca juga: Bagaimana serial Breaking Bad menginspirasi gembong narkoba yang punya hubungan asmara dengan kepala lapas

Kekerasan geng yang dipicu pelariannya telah menewaskan ratusan orang di Ekuador, negara yang diapit oleh dua eksportir kokain terbesar, Kolombia dan Peru.

Al Jazeera melaporkan bahwa sidang ekstradisi ini adalah langkah simbolis bagi pemerintah Ekuador yang berusaha memulihkan kendali atas sistem penjara dan memerangi kartel narkoba internasional.

CNN juga mencatat bahwa pengacaranya di AS mengatakan Macías menerima ekstradisi atas saran tim hukumnya dan mereka berusaha membela hak-haknya.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan