Senin, 29 September 2025

Fito, Gembong Narkoba Paling Dicari Ekuador Setuju Diekstradisi ke AS atas Kasus Kokain dan Senjata

Adolfo Macías, gembong narkoba paling terkenal di Ekuador yang dikenal dengan nama Fito, setuju untuk diekstradisi ke Amerika Serikat.

Angkatan Bersenjata Ekuador / AFP
GEMBONG NARKOBA. - Gambar selebaran yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Ekuador menunjukkan Adolfo Macias, alias Fito, pemimpin geng kriminal Los Choneros, saat dipindahkan ke kompleks keamanan maksimum The Rock di dalam Lembaga Pemasyarakatan Zonal No 8 di Guayaquil, Ekuador, selama operasi gabungan oleh Polisi dan Militer di fasilitas tersebut, Ekuador, pada 12 Agustus 2023. Pasukan gabungan berkekuatan 4.000 orang melakukan operasi keamanan di penjara dalam rangka keadaan darurat yang diumumkan di negara itu pada 10 Agustus, menyusul pembunuhan terhadap calon presiden populer Fernando Villavicencio. Ekuador, terletak di antara produsen kokain utama Kolombia dan Peru dan dengan kontrol yang lebih longgar, telah menjadikannya pusat saraf baru untuk perdagangan narkoba global. (foto arsip 2023/Angkatan Bersenjata Ekuador / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Adolfo Macías, gembong narkoba paling terkenal di Ekuador yang dikenal dengan nama Fito, setuju untuk diekstradisi ke Amerika Serikat.

Dia memimpin geng Los Choneros, yang dituduh mendistribusikan kokain dan menyelundupkan senjata ke AS.

Pengadilan di Ibu Kota Quito mengumumkan pada Jumat (11/7/2025), Macías menerima permintaan ekstradisi AS untuk menghadapi tuduhan perdagangan kokain, konspirasi, dan kejahatan senjata api.

Menurut Al Jazeera, pengumuman ini menjadi babak baru dalam kisah dramatis Macías.

Gembong narkoba ini sempat kabur dari penjara keamanan maksimum pada Januari 2024 lalu.

Pelariannya memicu gelombang kekerasan geng di Ekuador, termasuk serangan bom mobil, penyanderaan penjaga penjara, dan penyerbuan stasiun TV saat siaran langsung.

Pasukan keamanan Ekuador menangkap kembali Macías pada Juni lalu di sebuah bunker bawah tanah di kota pelabuhan Manta.

Bunker tersebut tersembunyi di bawah rumah berdinding marmer yang dilengkapi pusat kebugaran dan ruang permainan.

Menteri Dalam Negeri Ekuador, John Reimberg menjelaskan, penerbangan pengintaian mendeteksi kejanggalan di tanah belakang rumah.

"Mereka mulai menggali. Fito panik dan membuka palka untuk menyerah," ujar Reimberg seperti dikutip dari CNN.

Macias mengikuti sidang pada Jumat melalui video dari penjara keamanan tinggi di Guayaquil dan menjawab pertanyaan hakim dengan: “Ya, saya menerima (ekstradisi).”

Baca juga: 2 Anggota Polrestabes Makassar Dipecat usai Terima Suap dari Gembong Narkoba Fredy Pratama

Presiden Ekuador, Daniel Noboa menyambut baik keputusan itu, menegaskan pemerintahnya siap mengirim Macías untuk menghadapi hukum AS.

Langkah ini menjadi ekstradisi pertama warga Ekuador di bawah undang-undang baru yang disetujui lewat referendum 2024 untuk memerangi kekerasan geng.

Setelah pelarian Macías pada Januari 2024, Noboa mendeklarasikan keadaan “konflik bersenjata internal” dan memerintahkan militer serta tank untuk menumpas geng.

Pihak berwenang menyatakan Los Choneros memiliki koneksi dengan kartel Sinaloa Meksiko, Gulf Clan Kolombia, dan mafia Balkan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan