Top Rank
10 Negara dengan Rata-rata IQ Terendah di Dunia, Indonesia Masuk Daftar ?
Daftar 10 negara dengan rata-rata IQ terendah di dunia, Indonesia mencatat rata‑rata IQ sekitar 78,49 peringkat ke‑126 dari 197 negara global
Meskipun terkenal karena stabilitas politiknya dibanding banyak negara Afrika lainnya.
Cape Verde menghadapi tantangan serius di sektor pendidikan, gizi, dan pembangunan manusia yang secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan intelektual penduduknya.
Rendahnya IQ rata-rata dapat berdampak serius terhadap daya saing tenaga kerja Cape Verde, menghambat inovasi, serta memperlambat pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan.
Banyak pakar menekankan pentingnya intervensi kebijakan pendidikan dini, nutrisi anak, dan perluasan akses teknologi pembelajaran.
6. The Gambia
The Gambia, negara kecil di Afrika Barat, tercatat memiliki IQ rata-rata nasional sebesar 55,75, menurut laporan World Population Review 2024.
Angka tersebut menempatkan Gambia dalam 10 besar negara dengan IQ terendah di dunia, jauh di bawah rata-rata global sebesar 82,12.
Meskipun The Gambia dikenal sebagai salah satu negara demokratis yang relatif stabil di kawasan, tingkat kecerdasan rata-rata penduduknya dipengaruhi oleh sejumlah faktor struktural, sosial, dan ekonomi yang saling terkait.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap rendahnya skor IQ yang tercatat di negara ini.
Tanpa intervensi kebijakan yang kuat di sektor pendidikan dan gizi, negara ini akan terjebak dalam siklus rendahnya kualitas sumber daya manusia.
7. Nikaragua
Nikaragua negara yang terletak di kawasan Amerika Tengah, tercatat memiliki IQ rata-rata nasional sebesar 55,29, berdasarkan data dari World Population Review 2024.
Angka ini menempatkan Nikaragua dalam 10 besar negara dengan rata-rata IQ terendah di dunia, jauh di bawah rata-rata global yang berada di angka 82,12.
Adapun faktor penyebab rendahnya IQ yakni mulai dari pendidikan, makanan bergizi, dan layanan kesehatan, yang semuanya merupakan faktor kunci dalam pembentukan kecerdasan anak.
Fakta tersebut memunculkan kekhawatiran serius di kalangan pakar pendidikan dan pembangunan manusia, mengingat IQ merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kemampuan berpikir logis, menyelesaikan masalah, serta menyerap informasi dan pendidikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.