Turis Prancis Hilang Misterius Sejak Juni, Iran: Kami yang Menahannya
Iran mengonfirmasi penahanan turis Prancis yang dilaporkan hilang sejak bulan Juni. Turis laki-laki itu disebut melakukan kejahatan di Iran.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengungkapkan Iran telah menangkap seorang warga negara Prancis, Lennart Monterlos (18), yang dilaporkan hilang di Iran pada tanggal 16 Juni saat bersepeda dari Eropa ke Asia.
Ia mengatakan Iran telah mengirim pemberitahuan resmi ke kedutaan Prancis di Teheran.
"Pemberitahuan resmi mengenai Lennart Monterlos telah dikirim ke kedutaan Prancis di Teheran. Lennart Monterlos ditangkap karena melakukan kejahatan," kata Abbas Araqchi dalam wawancara dengan surat kabar Prancis, Le Monde, pada hari Kamis (10/7/2025).
Menteri luar negeri tersebut tidak menyebutkan kejahatan apa yang dilakukan Lennart Monterlos hingga ia ditahan oleh otoritas Iran.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa pihaknya sedang menghubungi otoritas Iran mengenai kasus tersebut, serta dengan keluarga pemuda tersebut.
Kementerian Luar Negeri Prancis sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya atas nasib Lennart Monterlos yang berusia 18 tahun.
Prancis berulang kali menuduh Iran menjalankan kebijakan yang disengaja untuk menahan warga negara asing dan menggunakan mereka sebagai alat tawar-menawar.
Prancis dan beberapa negara lain telah mendesak warganya untuk tidak bepergian ke Iran karena takut ditangkap.
Dua warga negara Prancis lainnya, Cécile Kohler, seorang guru sastra berusia 40 tahun, dan pasangannya yang berusia 72 tahun, Jacques Paris, ditahan di Iran.
Mereka menghadapi tiga dakwaan, yang dapat dijatuhi hukuman mati, setelah ditangkap pada 7 Mei 2022, saat berkunjung ke Iran.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengancam Iran minggu lalu dengan tindakan pembalasan jika mereka tidak dibebaskan.
Hubungan antara Paris dan Iran tegang, dengan Iran menuduh Barat tidak berbuat cukup banyak untuk mengutuk serangan Israel baru-baru ini.
Baca juga: Macron Ancam Iran setelah 2 Warga Prancis Dituduh Jadi Mata-mata Israel, Ditahan Sejak 2022
Prancis, bersama negara-negara Eropa lainnya, mencurigai Iran menahan warga negara Barat untuk ditukar dengan konsesi, terutama terkait rencana nuklirnya dan pencabutan sanksi ekonomi.
Sementara itu, Iran diyakini menahan sekitar 20 warga Eropa.
Negara-negara Uni Eropa mengindikasikan mereka mungkin akan menerapkan kembali mekanisme sanksi yang terkait dengan perjanjian tahun 2015 mengenai program nuklir Iran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.