Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Buka KTT ASEAN, PM Anwar Ibrahim Minta Semua Menkeu di Asia Tenggara Bersatu Hadapi Tarif Trump
Anwar juga menyoroti bahwa hambatan perdagangan kini digunakan oleh negara besar seperti AS untuk memberi tekanan dan mengisolasi negara tertentu.
Malaysia dalam pengumuman tersebut dikenai tarif 25 persen dari yang semula hanya 24 persen pada April lalu.
Selain Malaysia, negara ASEAN yang mendapat kiriman surat dari Trump antara lain Indonesia (32 persen), Kamboja (36%), Thailand (36%), Laos (40%) dan Myanmar (40%).
AS Ikut Kirim Delegasi ke KTT ASEAN

Selain dihadiri perwakilan anggota negara-negara di Asia Tenggara, KTT ASEAN ini juga ikut dihadiri oleh delegasi AS.
Pada Selasa (8/7/2025), Trump, pmenetapkan Marco Rubio, Sekretaris Negara AS, sebagai perwakilan pemerintahannya dalam KTT ASEAN kali ini.
Lawatan Marco Rubio ke Kuala Lumpur yang dijadwalkan pada Kamis (10/7/2025) akan menjadi kunjungan pertamanya ke Asia sejak menjabat sebagai Sekretaris Negara AS.
Berdasarkan laporan AFP , kunjungan ini akan fokus pada kebijakan Amerika Serikat di kawasan Asia setelah sebelumnya konsentrasi pemerintahan Trump tertuju pada konflik di Ukraina dan Timur Tengah.
Dalam pernyataannya, juru bicara Departemen Negara AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa kunjungan Rubio bertujuan memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap terwujudnya kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan aman. Hal ini sejalan dengan upaya Washington untuk menjaga stabilitas keamanan regional.
Seperti kunjungan pejabat AS lainnya ke Asia, isu Tiongkok akan menjadi bahasan utama dalam agenda Rubio.
Pemerintah AS menyoroti kekhawatiran atas perilaku ekspansif Tiongkok di Laut Cina Selatan, yang dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian kawasan.
Pejabat senior Departemen Negara AS yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa prioritas Rubio adalah memperkuat komitmen Washington terhadap Asia Timur dan Asia Tenggara "sesuai dengan kepentingan Amerika," yang pada akhirnya akan mendorong kemakmuran dan keamanan nasional.
Selain itu, Rubio juga disinyalir mendapat mandat untuk menahan pengaruh Tiongkok yang terus berkembang di kawasan Asia-Pasifik, khususnya Asia Tenggara. Langkah ini mencerminkan strategi AS dalam mengimbangi dominasi ekonomi dan militer Tiongkok di wilayah tersebut
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.