Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tolak Negara Palestina, Netanyahu Ungkit 7 Oktober: Israel Harus Pegang Kendali

Netanyahu menolak negara Palestina dengan mengungkit serangan Hamas 7 Oktober dan sebut Israel harus mengendalikan keamanan di Jalur Gaza.

Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Selasa (8/7/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto di Gedung Putih, pada hari Senin (7/7/2025). Dalam pertemuan itu, Netanyahu menolak berdirinya negara Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia menginginkan perdamaian dengan Palestina, namun kembali mengungkit alasan mengapa Israel tidak dapat menerimanya.

Netanyahu mengungkit mengenai serangan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada 7 Oktober 2023 sebagai alasan bahwa Israel harus memegang kendali keamanan di Jalur Gaza jika negara Palestina didirikan.

Berbicara di Gedung Putih, sekutu Netanyahu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditanya wartawan mengenai solusi dua negara untuk Israel dan Palestina.

"Saya tidak tahu," kata Trump dan mengarahkan pertanyaan tersebut ke Netanyahu pada hari Senin (7/7/2025).

Netanyahu mengawali jawabannya dengan mengungkit serangan Hamas yang digambarkan sebagai niat untuk menghancurkan Israel.

Perdana Menteri Israel mengklaim itulah yang akan terjadi jika Palestina memiliki sebuah negara.

Ia juga menyerukan agar Israel mempertahankan otoritas keamanan di wilayah Palestina karena alasan ini.

"Saya percaya Palestina harus memiliki semua kekuasaan untuk memerintah diri mereka sendiri, tetapi bukan kekuasaan yang akan mengancam kita. Ini berarti bahwa otoritas kedaulatan, seperti keamanan menyeluruh, akan selalu berada di tangan kita," kata Netanyahu.

"Setelah 7 Oktober, orang-orang mengatakan Palestina memiliki negara, negara Hamas di Gaza, dan lihat apa yang mereka lakukan dengan negara itu. Mereka tidak membangunnya," tambahnya, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Netanyahu kemudian menyebutkan sejumlah narasi yang berulang kali dipromosikannya untuk membenarkan serangan genosida Israel di Jalur Gaza.

Netanyahu juga menyebut-nyebut soal Holocaust, pembantaian orang Yahudi dan ras-ras lainnya yang dilakukan oleh Nazi Jerman pada masa pemerintahan Kanselir Adolf Hitler.

Baca juga: Jawaban Donald Trump saat Ditanya Mengapa AS Tak Bantu Ukraina seperti Israel?

"Mereka melakukan pembantaian mengerikan yang belum pernah kita lihat sejak Perang Dunia II, Nazi, Holocaust. Jadi, kecil kemungkinan orang akan berkata, 'Mari kita beri mereka negara lain,' yang akan menjadi platform untuk menghancurkan Israel," ujarnya.

Ia mengklaim Israel berupaya mencapai perdamaian di mana tidak ada pihak yang mengancam Israel.

"Kami akan berupaya mencapai perdamaian dengan tetangga Palestina kami, mereka yang tidak menginginkan kehancuran kami, dan kami akan berupaya mencapai perdamaian di mana keamanan kami dan kekuatan kedaulatan keamanan tetap berada di tangan kami selamanya," jelasnya.

Netanyahu juga menanggapi klaim yang mengatakan Palestina tidak menjadi negara yang utuh jika Israel masih melanjutkan pendudukannya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan