Senin, 6 Oktober 2025

KTT BRICS di Brasil

Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen untuk Negara yang Ikuti Kebijakan Ekonomi BRICS

Presiden AS Donald Trump mengancam tarif 10% untuk negara yang mendukung kebijakan blok BRICS, menyebutnya anti-Amerika.

Editor: Nuryanti
YouTube The White House
TRUMP TEMUI WARTAWAN - Tangkapan layar tayangan YouTube The White House, diambil pada Jumat (4/7/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara kepada wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews, Kamis (3/7/2025). Ancaman terbaru Trump muncul di tengah meningkatnya tensi dagang dan geopolitik. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali melontarkan ancaman soal kebijakan dagang.

Kali ini, lewat unggahan di platform Truth Social pada Minggu (6/7/2025), Trump menyatakan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen kepada negara-negara yang mendukung kebijakan BRICS.

“Negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen."

"Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini,” tegas Trump, seperti dikutip dari BBC News dan TASS.

Ancaman terbaru Trump muncul di tengah meningkatnya tensi dagang dan geopolitik.

Ia telah lama mengkritik BRICS sebagai aliansi yang dirancang untuk menantang dominasi Amerika Serikat dan sekutunya di Barat.

Pada 2024, Trump juga pernah mengancam akan mengenakan tarif 100 persen jika BRICS merealisasikan rencana membuat mata uang sendiri untuk menyaingi dolar AS.

Komentar Trump kali ini menyusul kritik dari BRICS terhadap serangan militer AS dan Israel ke Iran sejak 13 Juni lalu, termasuk ke fasilitas nuklir Iran.

BRICS merupakan aliansi ekonomi yang kini mencakup Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan, serta anggota baru seperti Indonesia, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Blok ini disebut mewakili lebih dari separuh populasi dunia.

Pada KTT ke-17 BRICS yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, para pemimpin menyerukan reformasi lembaga keuangan global seperti Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca juga: Daftar Negara BRICS yang Terancam Kena Tambahan Tarif Resiprokal 10 Persen 

Mereka juga menyoroti tarif perdagangan yang dinilai merugikan stabilitas ekonomi dunia.

Dalam pernyataan bersama, menteri keuangan negara-negara BRICS menilai tarif sebagai “ancaman terhadap perdagangan global yang menimbulkan ketidakpastian.”

Xi Jinping dan Putin Tak Terlihat di KTT BRICS

Presiden Tiongkok Xi Jinping absen dalam KTT ini dan diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri acara secara daring karena status buronan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.

Wakil Menlu Rusia Sergey Ryabkov menyebut bahwa ketidaknyamanan AS terhadap BRICS menunjukkan egoisme Barat dalam politik luar negeri global.

Negara-Negara Pendiri BRICS

Awalnya dibentuk sebagai BRIC pada pertengahan 2000-an, kelompok ini terdiri dari empat negara besar dengan ekonomi berkembang pesat.

Dikutip dari laman resmi BRICS, Afrika Selatan kemudian bergabung pada 2010, menjadikan nama blok ini menjadi BRICS.

Berikut lima pendiri BRICS:

1. Brasil

2. Rusia

3. India

4. China

5. Afrika Selatan (bergabung tahun 2010)

Baca juga: Negara-negara BRICS yang Terancam Kena Tambahan Tarif 10 Persen oleh AS

11 Negara Anggota Penuh BRICS per 2025

Berikut daftar lengkap 11 negara anggota BRICS saat ini:

1. Brasil (Pendiri)

2. Rusia (Pendiri)

3. India (Pendiri)

4. China (Pendiri)

5. Afrika Selatan (2010)

6. Mesir (2024)

7. Ethiopia (2024)

8. Iran (2024)

9. Arab Saudi (2024)

10. Uni Emirat Arab (2024)

11. Indonesia (2025)

Negara yang Mengantre Bergabung (BRICS+)

Selain anggota penuh, beberapa negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS dalam waktu dekat. Mereka masuk dalam kategori mitra BRICS+ dan masih dalam proses peninjauan.

Negara-negara tersebut antara lain:

  1. Argentina (sempat diundang 2024, mundur, kini kembali menunjukkan minat)
  2. Bangladesh
  3. Nigeria
  4. Thailand
  5. Kazakhstan
  6. Senegal
  7. Venezuela
  8. Kuba

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved