Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Elon Musk Bentuk Partai Politik Baru, Trump Sebut Itu Konyol dan Tak akan Berhasil di AS

Presiden Donald Trump telah mengecam mantan sekutu dekatnya, Elon Musk atas rencana untuk mendirikan partai politik baru yang disebut 'America Party'.

Tangkap layar YouTube The White House
MUSK DAN TRUMP - Tangkap layar YouTube The White House yang diambil pada Jumat (14/2/2025), menampilkan Presiden AS Donald Trump menjamu Elon Musk di Ruang Oval pada 11 Februari 2025 untuk menandatangani Perintah Eksekutif yang ditujukan untuk memangkas ukuran pemerintah federal dan menghilangkan pemborosan serta pembengkakan. Presiden Donald Trump telah mengecam mantan sekutu dekatnya, Elon Musk atas rencana untuk mendirikan partai politik baru yang disebut 'America Party'. 

Trump juga mengkritik sikap Musk terkait dengan kebijakan Mandat Kendaraan Listrik (EV), yang sebelumnya disepakati akan diterapkan oleh pemerintahan Trump. 

"Saya sedih melihat Elon Musk benar-benar 'keluar jalur', pada dasarnya menjadi 'kecelakaan kereta api' selama lima minggu terakhir. Dia bahkan ingin memulai Partai Politik Ketiga, meskipun faktanya mereka tidak pernah berhasil di Amerika Serikat. Sistem tampaknya tidak dirancang untuk mereka," kata presiden.

Menurut Trump, Musk tampaknya tidak mengetahui bahwa Trump akan menghapus mandat tersebut dalam RUU besar dan indah yang baru-baru ini disahkan. 

RUU itu berisi pemotongan pajak besar dan pengeluaran infrastruktur, tetapi juga menghapus kebijakan yang memaksa pembelian mobil listrik.

"Di sisi lain, Partai Republik adalah 'mesin' yang berjalan mulus, yang baru saja meloloskan RUU terbesar dalam sejarah negara kita," lanjut Trump.

"Itu adalah RUU yang hebat, tetapi sayangnya bagi Elon, RUU itu menghapus Mandat Kendaraan Listrik (EV) yang menggelikan, yang akan memaksa semua orang untuk membeli Mobil Listrik dalam waktu singkat," jelasnya.

Lebih lanjut, Trump juga mengungkapkan bahwa Musk pernah meminta agar seorang teman dekatnya dipilih untuk memimpin NASA.

Tetapi Trump merasa keberatan karena teman tersebut adalah seorang "Demokrat berdarah biru" yang tidak pernah mendukung Partai Republik.

"Saya juga merasa tidak pantas jika seorang teman dekat Elon, yang berkecimpung di Bisnis Luar Angkasa, menjalankan NASA, padahal NASA merupakan bagian penting dari kehidupan korporat Elon. Tugas utama saya adalah melindungi masyarakat Amerika!," tambahnya.

Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Trump dan Musk berselisih.

Sebelumnya, keduanya sempat saling sindir pada satu bulan yang lalu.

Kedua tokoh ini sempat bersekutu dalam berbagai hal, dengan Musk menyumbang sejumlah dana kampanye besar bagi Trump dan bahkan mendapat penunjukan untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di awal masa jabatan Trump.

Namun, hubungan mereka memanas setelah Musk mengkritik kebijakan pajak yang digagas Trump dan hubungan kontroversialnya dengan Jeffrey Epstein.

Akan tetapi, Musk sempat meminta maaf kepada Trump pada bulan itu.

Musk dilaporkan telah menghubungi Trump secara langsung melalui telepon pada malam 10 Juni.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Elon Musk

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan