Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berapa Banyak SU-27, SU-30, dan SU-35 yang Dimiliki Rusia?

Berapa banyak jet tempur SU-27, SU-30, dan SU-35 yang dimiliki Rusia? Berikut perkiraannya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Facebook Минобороны России
JET TEMPUR RUSIA - Potret Jet tempur Su-35S yang ditampilkan Kementerian Pertahanan Rusia di akun Facebook resminya pada 21 Desember 2019. Berapa banyak jet tempur SU-27, SU-30, dan SU-35 yang dimiliki Rusia? Berikut perkiraannya. 

TRIBUNNEWS.COM – Ketika membahas negara dengan kekuatan udara terbesar di dunia, Amerika Serikat masih menduduki posisi teratas.

Menurut World Population Review, pada tahun 2022, AS memiliki total 5.213 pesawat aktif di angkatan udaranya, angka yang jauh melampaui kekuatan udara Rusia, yang tercatat memiliki 3.864 unit.

Namun, angka itu diperkirakan telah menurun, terutama setelah Rusia kehilangan sejumlah besar pembom strategis dalam Operasi Jaring Laba-laba di Ukraina.

Meski berada di posisi kedua, Angkatan Udara Rusia tetap memproyeksikan kekuatan signifikan di kawasan sekitarnya.

Mengutip slashgear.com, Rusia mengoperasikan berbagai jet tempur, termasuk MiG-31, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 128 unit menurut World Air Forces Report 2024.

Selain jet buatan Mikoyan (MiG), Rusia juga banyak mengandalkan pesawat tempur produksi Sukhoi, perusahaan pertahanan utama yang merancang beberapa jet tercepat dan paling mematikan di dunia.

Walau banyak negara lain juga menggunakan jet tempur Sukhoi, armada Rusia jauh lebih unggul dalam hal jumlah dan keberagaman model.

Beberapa model unggulan yang digunakan Angkatan Udara Rusia antara lain:

  • Su-27 Flanker
  • Su-30 Flanker
  • Su-35 Flanker-E
DITEMBAK JATUH - Jet tempur Su-35 Rusia. Ukraina pada Sabtu (7/6/2025) mengklaim kalau Angkatan Udara mereka menembak jatuh satu jet tempur generasi kelima milik Rusia ini di wilayah Kursk.
DITEMBAK JATUH - Jet tempur Su-35 Rusia. Ukraina pada Sabtu (7/6/2025) mengklaim kalau Angkatan Udara mereka menembak jatuh satu jet tempur generasi kelima milik Rusia ini di wilayah Kursk. (Anna Zvereva / Wikimedia Commons)

Gabungan ketiga tipe jet ini jumlahnya lebih dari 300 unit, dan Su-30 menjadi yang paling populer serta penting dalam perencanaan strategis dan operasi taktis Rusia, termasuk dalam konflik di Ukraina.

Berapa Banyak yang Dimiliki Rusia?

Rusia dikenal tertutup dalam mengungkap kekuatan militernya secara rinci.

Meskipun negara tersebut kerap memamerkan alutsistanya, jumlah pastinya jarang diumumkan secara terbuka.

Baca juga: Operasi Jaring Laba-laba, Staf Militer Ukraina Tambahkan 12 Pesawat Rusia Hancur, Total 384 Pesawat

Namun, beberapa lembaga global memantau dan menyusun estimasi kekuatan militer Rusia secara independen.

Laporan World Air Forces 2025 mencatat jumlah total gabungan Su-27, Su-30, dan Su-35 milik Rusia sebanyak 384 unit.

Namun, laporan ini tidak merinci masing-masing model.

Sementara itu, World Directory of Modern Military Aircraft (WDMMA) memberikan perkiraan rincian lebih spesifik:

Jumlah Jet Tempur Sukhoi Milik Rusia (versi WDMMA):

Su-27

Su-27: 12 unit
Su-27UB: 18 unit
Su-27SM3: 24 unit
Su-27SM: 47 unit
Total: 101 unit

Su-30

Su-30M2: 19 unit
Su-30SM: 91 unit
Total: 110 unit

Su-35

Su-35S: 114 unit
Total: 114 unit

Total keseluruhan: 325 unit

Angka ini menunjukkan selisih 59 unit dibandingkan dengan jumlah 384 unit yang dicatat dalam laporan World Air Forces 2025.

Meskipun ada perbedaan data antara dua sumber tersebut, tidak diragukan lagi bahwa kekuatan tempur yang terdiri dari lebih dari 300 jet tempur canggih tetap memberikan keunggulan besar bagi Rusia dalam konfrontasi militer.

Baca juga: Rusia Luncurkan Serangan Udara Terbesar Sejak Perang, Serangan Drone Ukraina Bikin Moskow Gelap

Rusia juga diketahui telah menjual sejumlah Su-35 ke Iran, dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Namun, ekspor ini diperkirakan tidak menguras armada utama, mengingat Sukhoi memproduksi model khusus untuk keperluan ekspor.

Operasi Jaring Laba-laba Ukraina yang Buat Rusia Merugi

Operasi Jaring Laba-laba disebut-sebut sebagai salah satu operasi rahasia paling luar biasa selama perang antara Ukraina dan Rusia tahun 2025.

Menurut intelijen Ukraina, yang merilis informasi pada 1 Juni, Ukraina meluncurkan 117 pesawat tanpa awak untuk menyerang sejumlah pangkalan udara di dalam wilayah Rusia.

Meskipun rincian lengkap belum diungkapkan, Ukraina diyakini menggunakan versi modifikasi dari drone FPV berteknologi rendah yang tersedia secara komersial dalam operasi ini.

Mengutip Chatham House, laporan menunjukkan bahwa Ukraina secara cerdas memanfaatkan teknologi AI untuk memprogram drone agar menyerang titik-titik paling lemah pada pesawat Rusia lebih dahulu.

Sistem ini bahkan menggunakan komponen dari pesawat Rusia lama sebagai data pelatihan.

Sistem navigasi drone mengandalkan perangkat lunak autopilot sumber terbuka ArduPilot.

ArduPilot memungkinkan drone terus bergerak sesuai jalur meski koneksi dengan operator terputus sementara, sehingga memungkinkan drone menyusup jauh ke wilayah inti Rusia.

Ukraina mengklaim telah merusak atau menghancurkan 41 pesawat, termasuk pesawat pengebom yang mampu membawa rudal jelajah strategis.

Drone-drone tersebut dibawa mendekati pangkalan udara dengan cara disembunyikan di bagian belakang truk, kemudian dioperasikan dari jarak jauh.

Strategi ini dikabarkan menyebabkan kerugian hingga 7 miliar dolar AS di pihak Rusia, dengan modal operasi yang jauh lebih murah.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved