Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Anggap Remeh Serangan AS ke Fasilitas Nuklirnya: Bom Tak Bisa Hilangkan Industri Nuklir Kami

Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami menganggap remeh serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

|
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Maxar Technologies/NDTV
FASILITAS NUKLIR IRAN - Pemandangan fasilitas nuklir Iran di Fordow pasca dibom Amerika Serikat berdasar citra satelit Maxar Technologies, Sabtu, 21 Juni 2025. Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami menyebut bom AS tak akan pernah bisa menghancurkan industri nuklir Iran. 

"Menteri saya (Abbas Araghchi) sedang berbicara dengan Oman, Qatar, dan negara-negara lain," ujar Baqaei.

Trump mengatakan dia siap berunding dengan Iran, tetapi hambatan besar perlu diatasi.

AS ingin Iran menghentikan pengayaan nuklirnya sepenuhnya.

Iran telah lama bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk melanjutkannya.

Perundingan Nuklir

Utusan Gedung Putih, Steve Witkoff berencana untuk bertemu Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi di Oslo minggu depan.

Menurut dua sumber yang berbicara kepada Axios, Witkoff akan berbicara kepada Araghchi untuk merundingkan soal program nuklir Iran.

Sumber tersebut mengatakan tanggal pasti belum ditetapkan, dan tidak ada negara yang secara terbuka mengonfirmasi pertemuan tersebut.

Namun jika itu terjadi, ini akan menandai pembicaraan langsung pertama sejak Trump memerintahkan serangan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas nuklir Iran bulan lalu.

"Kami tidak memiliki pengumuman perjalanan saat ini," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Baca juga: Trump Akan Temui Perwakilan Iran jika Perlu: Mereka Ingin Berunding dengan AS

Witkoff dan Araghchi telah melakukan kontak langsung selama dan sejak perang 12 hari antara Israel dan Iran, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi AS, menurut sumber tersebut.

Pejabat Oman dan Qatar diketahui juga terlibat dalam mediasi antara kedua pihak.

Segera setelah perang, Iran enggan terlibat dengan AS, tetapi posisi itu berangsur-angsur melunak.

Channel 12 Israel adalah yang pertama melaporkan rencana pertemuan tersebut.

Isu utama dalam perundingan mendatang adalah persediaan uranium yang diperkaya tinggi milik Iran, termasuk 400 kilogram yang diperkaya hingga 60 persen.

Pejabat Israel dan AS mengatakan materi tersebut saat ini "tertutup dari dunia luar" di dalam tiga lokasi nuklir yang diserang selama serangan gabungan: fasilitas pengayaan di Natanz dan Fordow, dan terowongan bawah tanah di lokasi Isfahan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved